Mohon tunggu...
Elsya Elfa Hidayatillah
Elsya Elfa Hidayatillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai! aku adalah sepersekian manusia yang hanya ingin berbagi cerita dan menyimpan segala pengalamanku secara abadi lewat goresan kata ini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bercocok Tanam Sederhana Langkah Menuju Petani Cerdas

3 Maret 2024   09:15 Diperbarui: 3 Maret 2024   09:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kak Aziz juga memberikan tips dalam melakukan pengabdian, yakni :

  • Survei lapang. Dalam hal ini, kita harus mengenali dan berdekatan dengan masyarakat sekitar. Masuk ke dalam masyarakat secara perlahan dan jangan merasa paling tau atau paling benar.
  • Analisis lingkungan. Hal ini sangat mempengaruhi dalam menentukan tanaman yang akan ditanam sesuai dengan kondisi tanah maupun lingkungan sekitar. Contohnya, dalam daerah tinggi pegunungan dapat dilakukan penanaman kopi atau pohon akasia jati.
  • Rumah pembibitan. Tips ini sangat direkomendasikan bagi anak agronomi holtikultura
  • Tentukan target audiens. Jika target sudah kita diketahui, kita dapat mencari tau kebiasaan mereka.

Dalam lahan yang terbatas, banyak orang memanfaatkan budidaya tanaman hidroponik. Namun, dalam pelaksanaannya harus memperhatikan daya tumbuh. Kak Aziz merekomendasikan untuk menggunakan benih impor untuk pertumbuhan yang optimal. Namun dalam budidayanya, strategi pemberian nutrisi yang dilakukan dalam media tanah dan hidroponik berbeda. Pada media tanah menggunakan pupuk mutiara MPK. Sedangkan, pada hidroponik atau media air menggunakan agremis yang merupakan percampuran nutrisi a dan b.

Teknologi yang semakin pesat mendorong perubahan pada pertanian. Antara pertanian dan teknologi saling terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi dalam pembuataan pemetaan lahan tanam, adanya chip atau barcode yang dapat melihat fisiologi, waktu siram, dan sebagainya. Teknologi lainnya seperti sensorik, coding, dan drone sangat membantu petani dalam bekerja lebih efisien.

Penyampaian materi yang dibungkus ringkas dan sederhana mendorong para peserta pelatihan berebut dalam memberikan beberapa pertanyaan pada sesi tanya jawab. Kak Aziz juga ikut bersemangat dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. 

Sesi ini dilanjutkan dengan pemberian cideramata dan berfoto bersama. Tak hanya itu, pelatihan kali ini berbeda karena selepas penutupan oleh MC, dilanjutkan dengan praktik budidaya sederhana yang dilakukan oleh beberapa peserta pelatihan dengan didampingi oleh kak Aziz.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun