2. PembibitanÂ
Proses menyebarkan atau menanam benih sebagai proses penyeragaman hingga diperoleh pertunasan yang baik
3. Penanaman
Proses ini dijadikan acuan dalam menumbuhkan tanaman di suatu lahan dengan memperhatikan banyak aspek, dari ketersediaan air, pH, dan sinar matahari namun tetap memperhatikan komoditasnya.
4. Pemeliharaan
Proses ini dimulai dari penyulaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama penyakit, dan hilirisasi air dengan memperhatikan lingkungan tumbuh.
5. PemanenanÂ
Proses mengambil bagian tanaman sebagai hasil dari tanaman yang dipanen dengan mempertimbangkan unsur panen.
6. Pasca panen
Proses pengelolaan hasil pertanian untuk disimpan, diolah, atau didistribusikan untuk konsumsi atau pemanfaatan lainnya.
Tanaman yang dapat dilakukan dalam budidaya sederhana adalah tanaman famili Solanaceae dan Cucurbitaceae. Hal ini dikarenakan komoditasnya bernilai komersial, dapat dibudidayakan di dataran tinggi maupun rendah, termasuk tanaman semusim dan tingkat penyebaran penyakit mudah dikendalikan, serta tidak perlu perhatian khusus.
Salah satu contoh pelaksanaan budidaya yang disampaikan oleh kak Aziz adalah tips penanaman cabe. Perlu memperhatikan aspek pengolahan lahan dengan memanfaatkan pupuk kandang yang dicampur kapur (dolmit). Pemakaian plastik mulsa direkomendasikan untuk dapat memantulkan cahaya ke tanaman. Dalam pemberian pupuk menggunakan MPK mutiara harus dilarutkan terlebih dahulu, kemudian dikocor.
Dalam melakukan kegiatannya, tentunya ada hambatan yang diluar kendali, seperti musim. Sejatinya, tanaman berbanding lurus dengan lingkungannya dan berbanding terbalik dengan iklim maupun suhu. Pada musim hujan akan muncul serangan hama penyakit. Jika terdapat penyakit pada tanaman, lebih baik tanaman tersebut dicabut agar tidak menyebar ke tanaman lain, lalu melakukan penyemaian kembali di pembibitan.Â
Sementara, pada musim kemarau, ketersediaan air berkurang dan iklim yang tak tentu. Oleh karena itu, petani atau penanam perlu pintar dalam membaca musim agar dapat menentukan waktu yang tepat untuk menanam sehingga waktu pemanenan juga tepat pula. Dalam mensiasati iklim ini, petani dapat mempertimbangkan hasil BMKG atau melakukan penjarangan musim tanam yakni menanam tanama yang tidak 1 famili. Dengan kata lain, mencari pengganti komoditasnya.
Hambatan tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan strategi budidaya sebagai berikut :
- Penyemaian, menggunakan trash may dan ditambahkan arang bakar yang dikombinasi dengan tanah.
- Media tanam, menggunakan polybag yang ditambahkan sekam bakar, tanah, sekam mentah (opsional)
- Pemupukan (4MST + 6 MST), menggunakan pupuk mutiara granul. Untuk hasil maksimal, pada fase vegetatif menggunakan pupuk dengan nitrogen tinggi, sementara fase generatif menggunakan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium yang tinggi.
- Pengajiran (6 MST), menggunakan bambu atau tonggak sejenisnya dengan tujuan menopang akar agar lebih kuat.
- Pemanenan (9 MST), memperhatikan suhu, iklim.Â
Tanaman digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu tanaman produk, tanaman hutan, tanaman buah, tanaman semusim dan masih banyak lagi. Hasil budidaya sendiri temasuk dalam produk primer.