Mohon tunggu...
els benann
els benann Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang bergelut dengan buku-buku sastra dan mempelajari budaya serta bahasa dari periode ke periode.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Representasi Seni sebagai Kecenderungan Penggambaran Budaya Indonesia

28 Juni 2024   18:34 Diperbarui: 28 Juni 2024   19:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualitatif dengan menerapkan teori Roland Barthes dalam meregenarasi makna melalui penanda dan petanda di dalam teks dalam film yang berperan sebagai media. Pemaknaan yang dipakai adalah pemaknaan denotasi, konotasi dan mitos.

Hasil penelitian ini menghasilkan tiga jenis makna. Makna denotasi dalam penelitian ini adalah gambaran potret Yogyakarta sebagai kota seni, melalui beberapa lokasi yang memperkuat emosional karakter tokoh utamanya yaitu seni modern yang diwakili dalam film ini adalah DJ pada hiburan malam, pertunjukan papermoon, pameran lukisan dan klinik kopi dilengkapi juga dengan wisata sejarah peninggalan kerajaan yaitu situs bersejarah Ratu Boko. Makna konotasi dalam penelitian ini adalah perpaduan budaya tradisonal dan modern yang saling melengkapi dan indah dalam kreatifitas para senimannya, tanpa harus kehilangan kearifan lokal yang ada di Yogyakarta. terlihat dari pertunjukan papermoon dan galeri lukisan Eko Nugroho. Mitosnya adalah Yogyakarta yang merupakan kota yang memegang teguh budaya tradisonal tetap terlihat dalam beberapa aktifitas masyarakatnya, budaya yang tertutup dan kaku tidak bisa meyerap budaya modern untuk kalangan orang tua dan bangsawan. Dalam film ini merepresentasikan Yogyakarta sebagai kota seni, perpaduan budaya tradisonal dan modern memperkuat karakter tokoh utamanya.

Berdasarkan perbedaan-perbedaan di atas, masing-masing penulis memiliki ketertarikan yang berbeda dan mengimplementasikan teori representasi dengan cara yang berbeda pula. Baik itu disandarkan pada teori lain maupun yang murni menerapkan teori Hall. Representasi adalah suatu proses penyajian ulang yang berupa suatu konsep untuk membentuk makna melalui media. Proses ini melahirkan persepsi dan interpretasi mengenai suatu objek kajian dalam sebuah deskripsi gambaran dan perwakilan.  Berdasarkan tiga artikel tersebut, artikel kedua dan ketiga, peneliti memiliki kecenderungan  bahwa budaya Indonesia adalah komponen-komponen yang berkaitan dengan kesenian. Hal ini dapat memberikan fungsi praktis kepada pembaca (kemudahan mencerna). Namun, persepsi ini cukup ditepis oleh artikel pertama,  bahwa penggambaran Indonesia dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusia, perintilan-perintilan kecil seperti penamaan suatu barang agar terlihat khas dengan menyantumkan asal barang itu diproduksi, dan sudut pandang masyarakat lain terhadap Indonesia.

Dengan demikian, berdasarkan pada keragamannya, Indonesia akan memiliki banyak bentuk representasi melalui banyak elemen dan dalam merepresentasikan Indonesia, satu artikel tidak akan cukup merangkum segala kebudayaan yang ada. Namun, pada dasarnya budaya sangat berkaitan erat dengan kesenian dan adat istiadat, maka tak heran jika kesenian menjadi kecenderungan banyak penulis untuk menjadi objek yang dapat merepresentasikan Indonesia. Seperti pada artikel kedua yang membahas festival BEC.

"Dari cerita Sri Tanjung-Sidopekso, masyarakat Banyuwangi merepresentasikannya melalui berbagai ragam seni, salah satunya dengan dijadikannya tema dalam parade tahunan banyuwangi, yakni Banyuwangi Ethno Carnival. Tidak hanya mengusung tema Sri Tanjung-Sidopekso, dalam parade BEC juga terdapat beberapa tema lainnya. Hal ini disebabkan karena setiap tahunnya diadakan parade dengan tema adat tradisional yang berbeda. Beberapa adat tersebut, yaitu re barong using, kebo-keboan, tari gandrung, seblang."

"Selain itu, masyarakat setempat juga merepresentasikan dengan teater tradisional disebut juga dengan janger. ... Janger adalah seni teater tradisional yang dirancang secara khusus sebagai seni hiburan untuk masyarakat. Janger ini dinilai cukup unik karena lahir dari perpaduan Banyuwangi, Jawa, dan Bali." (Sholichah I. M., Putri D. M., dan Setiaji A. F., 2023:39).

            Berdasarkan kutipan di atas, membuat kebudayaan Indonesia sedikit tersegmentasi dan menumbuhkan pemikiran bahwa representasi Indonesia cenderung berhubungan dengan sesuatu yang berbau kesenian. Begitupun pada artikel ketiga yang merepresntasikan Yogyakarta seperti pada kutipan berikut. 

"Budaya Yogyakarta yang tradisional dianggap kaku dan tidak bisa menerima unsur-unsur modern. Budaya kerajaan pada akhirnya tidak bisa menutup diri. Masyarakat Yogyakarta sekarang sudah menerima unsur modern yang berasal dari budaya barat dalam berkesenian." (Rosfiantika E., dkk., : 2017: 56)

Kesenian dapat menjadi wajah yang memiliki banyak rupa sebagai bentuk dan media yang mewakili dan menggambarkan kebudayaan Indonesia yang beragam. Atas keberagaman bentuk tersebut, tak dapat dipungkiri bahwa kesenian memegang peran penting dalam merepresentasikan budaya di Indonesia. Terutama dalam menonjolkan kekhasan suatu daerah yang ada di Indonesia. Kesenian-kesenian yang telah mewakili yaitu situs peninggalan, seni lukis, seni pertunjukan, tarian, adat, tradisi lisan, dan musik. Namun, representasi budaya tentunya tidak hanya berbentuk kesenian. Praktik politik, cara mengklasifikasi kelas sosial, kuliner, sikap dan moral pun dapat menjadi objek dalam merepresentasikan budaya Indonesia.

Daftar Pustaka 

Evi Rosfiantika, ,. J. (2017). REPRESENTASI YOGYAKARTA DALAM FILM ADA APA DENGAN CINTA 2. ProTVF.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun