1. Â Â Â Waktu Tempuh yang Panjang: Pengemudi sering kali menempuh waktu yang panjang untuk menempuh jarak yang singkat.
2. Â Â Â Stres: Stres bisa muncul pada pengendara akibar kemacetan yang berlangsung lama dan waktu tempuh yang melelahkan.
3. Â Â Â Pencemaran Udara: Masalah utama kemacetan adalah banyaknya volume kendaraan yang dapat meningkatkan emisi dan mengakibatkan penurunan kualitas udara di wilayah tersebut.
Kemacetan di Bundaran Waru memang bukan hal yang baru. Namun, ada beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan untuk mengurangi kemacetan di wilayah tersebut, yaitu:
1. Â Â Â Peningkatan Transportasi Umum: Meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi umum dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi.Â
2. Â Â Â Perbaikan Infrastruktur: Memperluas jalan dan membuat jalan alternatif terutama bagi pengendara sepeda motor untuk membantu agar mobilisasi lalu lintas lebih lancar.
3. Â Â Â Pengaturan Jam Pulang Kerja: Mendorong perusahaan untuk menetapkan jam pulang kerja lebih fleksibel sehingga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk.Â
Kemacetan di Bundaran Waru merupakan tantangan dalam pengelolaan dan pengembangan transportasi umum di Surabaya. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, solusi efektif dapat ditemukan melalui terciptanya sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan.Â
Sumber:
Handoko, B.L., Lindawati, A.S.L., & Budiart (2020). Pengaruh Kemacetan Lalu Lintas terhadap Kualitas Hidup Masyarakat. Jurnal Transportasi Perkotaan, 5(2), 123-135.
Mandernach, B.J., Donnelli, A., & Dyer, K. (2016). Best Practices for Online Teaching. Journal of Online Learning and Teaching, 12(1), 1-10.