Mohon tunggu...
Elsa SeptriaDarma
Elsa SeptriaDarma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Mahasiswa terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan

22 Maret 2022   20:16 Diperbarui: 22 Maret 2022   20:22 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Copyright: Pexels. com

Istilah SDGs atau Suistainable Development Goals sepertinya sudah tidak asing bagi telinga para intelektual, termasuk mahasiswa. Rancangan mengenai perjanjian pembangunan berkelanjutan dengan tujuan memenuhi hajat generasi sekarang dan generasi selanjutnya yang berlandasakan kesetaraan bagi hak asasi manusia memiliki prinsip universal dengan istilah No One Left Behind yang berarti maju bersama tanpa ada yang tertinggal. Tujuan Mahasiswa sebagai agent of change mempunyai kesadaran dan peduli akan kehidupan yang lebih baik bagi segenap manusia di muka bumi ini. 

Mengapa mahasiswa? Karena mahasiswalah generasi penerus bangsa yang memang sengaja dibekali akan ilmu-ilmu yang nantinya akan menuntun mahasiswa agar bisa membuat perubahan yang signifikan untuk dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan agenda yang termuat dalam SGDs pada tanggal 25 September 2015 dengan mengangkat tema "Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Suistainable Development".

 Ada 17 tujuan yang mencakup masalah sosial dan pembangunan berkelanjutan yang dirumuskan PBB dalam SDGs, namun pada esai ini akan lebih terkonsentrasi pada tujuan yang ke-empat, yaitu Quality Education atau dalam arti bahasa Indonesia adalah kualitas pendidikan. Tujuan ini dimuat dalam rangka untuk memberikan fasilitas Pendidikan yang berkualitas untuk semua anak di dunia karena mereka semua sama-sama memiliki hak untuk mendapatkan Pendidikan formal atau nonformal yang layak. 

Dalam hal ini peran mahasiswa jelas sangat dibutuhkan. Karena dalam segi kesempatan, mahasiswa sudah lebih dulu dapat menerima Privillege untuk mengenyam Pendidikan setinggi mungkin. 

Oleh sebab itu diharapkan mahasiswa memiliki perasaan batin yang terikat dan empati akan anak-anak yang belum memiliki kesempatan untuk merasakan bangku Pendidikan yang layak.

Kondisi dan permasalahan pendidikan di Indonesia

Dewasa ini banyak sekali terdengar berita pencapaian anak negeri baik dalam lingkup akademik maupun non-akademik, tingkat nasional maupun internasional. Hal tersebut tentu saja menjadi kebanggaan Indonesia karena dapat membawa harum nama bangsa ke kancah internasional. Tetapi sangat disayangkan tidak semua anak dapat merasakan indahnya dunia pendidikan. Mereka bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mencicipi bangku sekolah dasar dengan selayaknya.

Dalam Program for International Students Assessment (PISA) pada tahun 2018 Indonesia hanya menempati peringkat 73 dari 80 negara. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia tidak merata. Sedih sekali jika mengingat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.

Mereka bersusah payah dalam menyetarakan segala aspek untuk semua rakyat Indonesia, termasuk pendidikan. Tetapi nyatanya ketimpanganlah yang terjadi. Ternyata memang benar mendapatkan sesuatu itu sulit, mempertahankannya jauh lebih sulit.  

Dibalik rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia ada faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Seperti sarana pra-sarana yang tidak memadai pada bangunan sekolah yang ada di desa. Ketimpangan antara sarana pendidikan desa dan kota bisa dilihat sangat jelas. Bangunan sekolah yang hampir roboh, hanya memiliki satu kelas yang dipakai bersama, dan masih ada sekolah yang hanya beralaskan tanah untuk lantainya. 

Di pelosok negeri bahkan ada anak yang rela menyebrangi sungai dengan jembatan yang tidak layak pakai demi mendapatkan ilmu dengan pergi ke sekolah. Hal tersebut menunjukkan semangat anak negeri masih tinggi untuk mengenyam pendidikan walaupun fasilitas yang mereka dapatkan tidak sebanding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun