Pengaruh Bullying Terhadap Kesehatan Mental
1. Defenisi Bullying
Bullying adalah tindakan intimidasi atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja dan berulang oleh individu atau kelompok yang lebih kuat terhadap orang lain, dengan tujuan menyakiti baik secara fisik, mental, atau emosional.Â
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bullying melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban. Bentuk bullying dapat berupa fisik, verbal, non-verbal, dan cyberbullying, serta sering terjadi di lingkungan sekolah dan tempat kerja.
Prevalensi bullying di sekolah dasar di Indonesia bervariasi. Penelitian menunjukkan bahwa 47% siswa terlibat dalam bullying, dan 48% rentan untuk terlibat. Di lokasi lain, prevalensi mencapai 89,5% pada murid kelas V.Â
Bullying sering terjadi di ruang kelas dan melibatkan teman sebaya, dengan dampak emosional yang signifikan bagi korban. Data menunjukkan bahwa pelaku lebih banyak berasal dari keluarga dengan status ekonomi sosial rendah. Upaya pencegahan dan pemahaman tentang bullying sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman.
A. Jenis -- Jenis Bullying
Di sekolah dasar, terdapat beberapa jenis bullying yang sering terjadi, yaitu:
1. Bullying Verbal
Pengertian: Bullying verbal dilakukan melalui percakapan atau ucapan yang merendahkan atau menghina.Â
Contoh: Mengolok-olok teman ketika nilai tidak bagus, menyebut teman dengan julukan yang tidak baik, memanggil anak dengan nama orang tuanya, dll.
2. Bullying FisikPengertian: Bullying fisik melibatkan aksi yang menyakitkan atau menyerang fisik.
Contoh: Melempari teman dengan alat tulis, menghadang teman saat akan lewat, memukul, menonjok, dan tindakan kekerasan lainnya.
3. Bullying SosialPengertian: Bullying sosial melibatkan isolasi atau diskriminasi sosial.
Contoh: Meninggalkan seseorang dengan sengaja, memberi tahu orang lain supaya tidak berteman dengan seseorang, menyebarkan gosip tentang seseorang, mempermalukan orang lain di depan umum.
4. Bullying Dunia Maya (Cyberbullying)
Pengertian: Bullying yang dilakukan melalui media sosial.
Contoh: Mendapatkan makian terus menerus di media sosial, postingan yang merendahkan, komentar negatif, dll.
5. Bullying Seksual
Pengertian: Pelecehan seksual yang membuat korban merasa takut atau malu.
Contoh: Mengirimkan atau mempertontonkan konten pornoografi, menceritakan lelucon seksual, meminta atau memaksa melakukan hubungan seksual, hingga prostitusi dan eksploitasi seksual.
6. Financial Bullying
Pengertian: Memaksakan korban untuk menyerahkan uang miliknya.
Contoh: Memaksa korban untuk memberikan uangnya demi menghindari kekerasan fisik.Setiap jenis bullying memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan emosi korban, sehingga penting untuk mengidentifikasi dan mencegahnya.
II. Dampak Bullying Terhadap Kesehatan Mental
Bullying adalah masalah besar yang dapat memengaruhi kesehatan mental remaja.Â
Dampak negatif bullying dapat berbeda-beda untuk pelaku, korban, dan orang yang menyaksikannya. Namun, bullying umumnya dapat menyebabkan stres, depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku.
Korban, pelaku, dan orang lain yang menyaksikan perilaku bullying ini dapat mengalami konsekuensi. Sifat buruk yang ada pada si pelaku akan terus berkembang. Pelaku jauh lebih agresif, merasa paling kuat, sulit untuk dihargai, sering memaksakan kehendak mereka, menjadi pembangkang, dan bahkan dapat terjerumus ke dunia narkoba. Namun, dampak yang akan dialami korban termasuk gangguan fisik dan mental, penurunan semangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari, penurunan prestasi akademik, dan ketakutan untuk bersosialisasi.Â
Selanjutnya, orang yang menyaksikan perilaku bullying mengalami efek seperti rasa bersalah karena tidak dapat membantu korban, merasakan sakit yang sama seperti korban, dan takut jika mereka juga akan menjadi korban bullying di masa depan (Wahani, 2022).
A. Dampak psikologis yang dialami oleh siswa yang menjadi korban bullying di lingkungan sekolah.
Gangguan psikologis yang dialami oleh siswa yang mengalami perundungan di lingkungan sekolah merupakan masalah yang signifikan. Perundangan tidak hanya membaik setiap hari dalam kehidupan sekolah. Â
Gangguan Gangguan Psikologis yang dialami oleh siswa mungkin memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan mental dan lingkungan mereka dalam kasus tertentu, tekanan psikologis yang disebabkan oleh trauma mungkin berlangsung lama dan memerlukan intervensi atau perawatan segera.Â
B. Peran lingkungan sekolah dalam mempengaruhi tingkat dampak psikologis dari tindakan bullying terhadap siswa.
Lingkungan sekolah yang mendukung, inklusif, dan proaktif dalam menangani masalah bullying memiliki potensi besar untuk mengurangi dampak psikologis yang mungkin timbul pada korban.
 Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhinya dapat digolongkan sebagai berikut:Â
1) Budaya Sekolah yang Toleran dan Inklusif
Budaya sekolah yang tekanan pada perbedaan, empati, dan penolakan terhadap perilaku bullying dapat meningkatkan persepsi siswa terhadap lingkungan sekolah. Ketika siswa merasa dihormati dan didukung oleh lingkungan sekolahnya, mereka cenderung memiliki rasa percaya diri dan rasa aman yang lebih besar.Â
2) Peran Guru dan Staf Sekolah
Peran guru dan staf sekolah sangat penting dalam mendeteksi dan menangani kasus bullying. Ketika guru dan staf sekolah mengambil langkah aktif untuk menangani kasus bullying secara tepat waktu dan efektif, siswa yang menjadi korban mengalami pertumbuhan emosional. Dengan menangani kasus bullying secara tepat waktu dan efektif, siswa yang menjadi korban merasa didukung.Â
Selain itu, adanya konseling atau pelatihan psikologis di sekolah dapat membantu siswa mengatasi tekanan psikologis yang disebabkan oleh bullying. Dari konseling atau pelatihan psikologis di sekolah dapat membantu siswa mengatasi tekanan psikologis yang disebabkan oleh bullying.Â
3) Program Anti-Bullying yang Efisien: Terapkan program anti-bullying yang komprehensif dan efektif di masyarakat. program anti perundungan yang komprehensif dan efektif di masyarakat.
III. Pentingnya Memahami Dampak Bullying
Memahami dampak bullying adalah hal yang krusial karena efeknya dapat sangat merugikan bagi kesehatan mental, emosional, dan fisik korban. Berikut adalah beberapa aspek penting dari dampak bullying:
1. Dampak Psikologis
Korban bullying sering kali mengalami berbagai masalah psikologis, termasuk:
*Depresi: Banyak anak yang menjadi korban bullying mengalami perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati, dan bahkan pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Kecemasan: Ketakutan akan pertemuan dengan pelaku bullying dapat menyebabkan kecemasan yang tinggi, membuat anak merasa tertekan dan tidak nyaman dalam situasi sosial.
 *Isolasi Sosial: Korban sering kali merasa terasing dari teman-teman sebaya mereka, yang dapat memperburuk perasaan kesepian dan menurunkan harga diri.
2. Dampak AkademisBullying juga berdampak pada prestasi akademik anak:
* Gangguan Konsentrasi: Ketidaknyamanan dan stres akibat bullying dapat mengganggu fokus anak di sekolah, sehingga mereka kesulitan untuk belajar dan menyerap informasi.
* Penurunan Motivasi: Anak yang mengalami bullying mungkin kehilangan semangat untuk bersekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan akademik.
3. Dampak Fisik
Selain dampak psikologis, bullying juga dapat menimbulkan masalah fisik:
* Masalah Kesehatan: Korban bullying mungkin mengalami sakit kepala, masalah tidur, atau gangguan makan sebagai respons terhadap stres yang mereka alami.
4. Dampak Jangka Panjang
Dampak bullying tidak hanya bersifat sementara; efeknya bisa berlangsung hingga dewasa:
* Gangguan Mental Jangka Panjang: Beberapa korban bullying dapat mengembangkan gangguan mental yang serius di kemudian hari, seperti gangguan kecemasan atau depresi kronis.
* Perilaku Menyimpang: Dalam beberapa kasus, individu yang pernah menjadi korban bullying dapat terlibat dalam perilaku menyimpang atau kekerasan sebagai cara untuk mengatasi pengalaman traumatis mereka.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dampak BullyingÂ
Bullying adalah salah satu faktor eksternal yang dapat memperburuk kesehatan mental siswa dan berdampak negatif pada prestasi akademik mereka. Dampak perundungan tidak hanya mengarah pada trauma emosional, tetapi juga dapat menghambat kemampuan belajar dan perkembangan sosial siswa.
 Beberapa faktor yang mempengaruhi dampak bullying terhadap kesehatan mental dan prestasi akademik antara lain:
1. Dukungan Sosial
2. Sifat Kepribadian
3. Interverensi Sekolah dan Keluarga
4. Tingkat Keparahan Masalah Kesehatan
F. Program Anti Bullying Di Sekolah
Program anti-bullying di sekolah merupakan serangkaian upaya yang dirancang untuk mencegah dan mengatasi perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan.Â
Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua siswa. Program ini mendorong pembelajaran tentang empati dan penghargaan terhadap perbedaan, yang pada gilirannya menciptakan lingkungan yang lebih harmonis. Dalam program ini, sekolah bekerja sama dengan para siswa dan orang tua untuk memantau dan mengatasi insiden perundungan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memahami dampak bullying agar dapat mengambil langkah proaktif dalam pencegahan dan memberikan dukungan kepada korban. Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung sangat penting untuk membantu anak-anak mengatasi pengalaman negatif ini dan berkembang dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H