"Mana yang lebih penting, nilai atau lulus?" tanyanya seperti tak tahu sopan santun. Sinta yang merasa itu pertanyaan seperti kuis harian di kelas memelototi Lian.
"Nilai tinggi dan lulus" tegas Gieri diringi gerakan menengakkan badan.
Lian mengabaikan tatapan Sinta. Mengunyah kripik singkong di tangannya. Menatap dalam mata Gieri.
"Nilai kejujuran atau nilai nyontek?" tanyanya seperti hakim.
"Kejujuran."
"So?"
Gieri diam sekejab, seperti kehabisan kosakata. Lalu memandangi Lian. Mengernyitkan dahinya. Kedua tangannya dinaikkan di atas meja menantang Lian.
"Kenapa pertanyaan itu baru keluar dari mulutmu sekarang?"
"Kau tidak pernah bicara apa masalahmu." Kata Lian melemparkan mukanya.
"Kau tidak pernah bertanya padaku apa masalahku!"
"Jadi sekarang, aku salah menanyakan itu padamu?"