Mohon tunggu...
El Sanoebari
El Sanoebari Mohon Tunggu... Penulis - Salah satu penulis antologi buku "Dari Pegunungan Karmel Hingga Lautan Hindia".

Menyukai pekerjaan literasi & kopi | Suka buku filsafat, konseling dan Novel | Jika harus memilih 2 hal saat jenuh saya akan makan banyak dan traveling | Suka belajar hal yang baru | Saya suka berpikir random, demikian dalam menulis | Imajinatif | Saya suka menulis Puisi dan cerpen sejak SD, yang terkubur di dalam laptop | Bergabung menjadi kompasianer merupakan tantangan yang menyenangkan | Saya suka segala hal yang menantang | Cukup ya, terlalu banyak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan Delapan Larik

8 November 2022   08:07 Diperbarui: 12 November 2022   09:31 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan singkat Penerbit Glosari mengubah seluruh hidup Burnoi, tidak hanya situs web milknya akan terungkap di media, namanya makin dikenal dan mimpinya segera nyata secepat ia membalas pesan singkat di atas. Meski ia belum tahu akan memulai percakapan dengan Penerbit Glosari seperti apa, hatinya bagaikan ditutupi gelembung-gelembung yang siap meletup. Burnoi melepas seluruh perasaan bahagianya dengan story singkat di media sosialnya sebagai pengumuman: "Aku sepakat dengan @penerbit.glosari"

"Kinner, kau ingat masa kecil apa yang paling menyebalkan?" 

Kinner hanya berpikir.

Aku tahu ketika orangtua memaksakan kehendak kepada anak-anak, itu menyebalkan. Namun kisah Burnoi membuatku belajar, kadang kau harus relakan dirimu untuk dipaksa demi sesuatu yang berharga, bukan? Kau bisa menduga perasaan macam apa yang dialami Burnoi saat ini. Perasaan tanpa nama itu bergelut dalam hati dan pikiranya. Bagaikan ingin melangkah tapi harus menahan diri, atau ingin menyebur ke dalam kolam renang namun airnya dingin. Iya aku tahu, itu kurang tepat.

Burnoi membalas email dari Penerbit Glosari yang menandakan secara resmi mengijinkan seluruh tulisannya akan dibaca khalayak.

Aku sudah bercerita ini beberapa kali tapi banyak sekali teman-temanku tidak mengenal tentang Burnoi bahkan masa bodoh ketika aku bagikan tulisan-tulisannya. Aku tidak terlalu peduli. Aku tahu tulisannya nanti akan membumi sampai tak seorang pun yang tidak mengenal Allexandro Burnoi.

Jadi aku akan menyelesaikan ceritaku tentang penulis ternama yang menyembunyikan tulisan-tulisannya. Sejak sepakat dengan penerbit, Burnoi memikirkan satu pesan untuk dituliskan dalam kompilasi sebagai pengantar karya-karyanya. Burnoi merasakan sebuah kesenangan yang tak tergantikan sehinga ingin merayakannya dengan menginap di Villa Umbrella sembari menuliskan pesan utamanya. Burnoi sudah terlalu lelah berpikir selama ini, pola hidupnya tidak sehat karena berprinsip harus menghasilkan tulisan dari setiap cerita hidupnya sehingga ia mengabaikan istrahat yang penting.

Delapan baris dalam empat malamnya cukup mengesankan dan mewakili seluruh hidupnya:

Untuk Ayah yang mencintai aku dengan bacaan-bacaan

Untuk Ibu yang mengasihi aku melalui tatapannya yang lembut

Untuk Penerbit Glosari yang mengamati penuh arti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun