Mohon tunggu...
Elsa Mutiara
Elsa Mutiara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

IUP of Public Health 2018 UNNES | TOP 10 Duta Baca Kota Tangerang | Layouter UNNES Journal of Public Health

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IKM UNNES 2021 : PKL SKM Penggerak Desa

15 Desember 2021   08:02 Diperbarui: 16 Desember 2021   20:25 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi

Halo, perkenalkan saya Elsa Mutiara, mahasiswi semester 7 Universitas Negeri Semarang Jurusan Kesehatan Masyarakat dengan Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Tak terasa, saya bersama teman-teman seangkatan sudah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada 27 Juli s.d 13 November 2021 lalu. Ya walaupun masih dalam masa pandemi, tak menyurutkan semangat kami untuk bisa mengabdi dan berkontribusi bagi masyarakat dan negara. 

SKM Penggerak Desa itu apa?

Sedikit bercerita, jurusan kami memang memiliki tema PKL yang sangat unik. Hal ini berangkat dari adanya pandemi COVID-19 dan arahan dari Mas Menteri mengenai Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program utama kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini adalah memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengambil SKS di luar prodi dan perguruan tinggi, seperti:

  1. Membangun desa
  2. Magang/ praktik kerja
  3. Asistensi mengajar disatuan pendidikan
  4. Penelitian/ riset
  5. Studi/ proyek independen
  6. Kegiatan wirausaha
  7. Proyek kemanusiaan
  8. Pertukaran pelajar.

Kurikulum Prodi Kesehatan Masyarakat UNNES telah menjamin tercapainya 8 kompetensi tersebut melalui berbagai aktivitas akademik melalui proses pembelajaran di kelas maupun di lapangan. 

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan sistem pendidikan di Indonesia mengalami disrupsi. Pembelajaran klasikal telah banyak digantikan dengan pembelajaran jarak jauh dengan berbagai variasi dan inovasinya. Pandemi COVID- 19 secara tidak langsung telah merevolusi pembelajaran yang diselenggarakan perguruan tinggi. Akibat pandemi COVID-19 ini, perguruan tinggi dituntut untuk melaksanakan pembelajaran secara daring dalam waktu yang sangat pendek. Sebelum dan saat pandemi COVID-19, Prodi Kesehatan Masyarakat telah mengembangkan beberapa praktik baik dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, baik daring maupun luring, dan di lapangan yang membantu mengembangkan problem solving di institusi dan desa mitra yang berbasis bukti. Salah satunya dengan adanya program SKM Penggerak Desa untuk memfasilitasi praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa, baik di tingkat institusi maupun komunitas/ desa. 

Dalam program ini, kami diwajibkan untuk melakukan PKL di 3 lokus sesuai domisili kami masing-masing yaitu lokus institusi, lokus komunitas/masyarakat, dan lokus sekolah. Kemudian, kami diberikan tugas untuk mendiagnosis dan melaksanakan upaya pemecahan masalah kesehatan di institusi dan masyarakat berbasis bukti (evidence-based decision making), melakukan analisis situasi, identifikasi dan prioritasi masalah, identifikasi dan prioritasi penyebab masalah, identifikasi dan prioritasi alternatif pemecahan masalah, plan of action, intervensi, monitoring dan evaluasi intervensi, dan advokasi di institusi dan masyarakat.

Adapun program yang saya lakukan pada PKL kali ini yaitu Sosialisasi Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja, Edukasi Penerapan Ergonomi, Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru, dan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 

sumber : dokumen pribadi
sumber : dokumen pribadi

"Kok ada sosialisasi pengendalian bahaya di tempat kerja? Emang penting? Terus ergonomi buat apa?"

Hal ini menjadi topik yang saya ambil karena masih rendahnya kesadaran dan perilaku mengenai keselamatan saat bekerja yang mana dapat berpengaruh kepada jiwa si pekerja dan produktivitasnya. Sedangkan sosialisasi ergonomi dilakukan dengan tujuan sebagai upaya preventif agar pekerja dapat bekerja dengan nyaman dan terhindar dari penyakit akibat kerja. Namun tanpa disadari ergonomi ini tidak hanya mengintai para pekerja di kantor saja, tetapi juga pelajar/mahasiswa karena adanya pandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19 membuat semua aktivitas dilakukan dari rumah baik bekerja maupun belajar. Setiap hari, hampir semua dari kita selalu menghabiskan waktu didepan layar komputer termasuk budaya Work From Home. Dalam hal inilah prinsip ergonomi kita terapkan agar meminimalisir efek samping seperti mata berair, pusing, mual, low back pain, dan lainnya. Paling utama, kita harus memperhatikan posisi tubuh dengan kondisi lingkungan. Seperti tinggi meja dan kursi haru sdisesuaikan agar tidak salah posisi duduk sehingga dapat menyebabkan kifosis, lordosis, dan skoliosis. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan peregangan disela-sela WFH. 

Salah satu media edukasi
Salah satu media edukasi

Sedangkan untuk PHBS sendiri harus semakin sering digalakkan agar meningkatkan kualitas kesehatan dan tentunya sebagai salah satu strategi pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran COVID-19. Terutama sasaran sosialisasi ini adalah anak-anak dan keluarga, dimana keluarga mempunyai peran penting dalam menentukan perilaku anggota keluarganya.

Setelah program tersebut dilaksanakan, kami melakukan intervensi untuk mengukur tingkat keberhasilan program dalam bentuk pengisian kuesioner pre test dan post test. Adapun didapatkan hasil peningkatan pengetahuan masyarakat saat sebelum dan sesudah program dilakukan. Untuk intervensi sikap dan perilaku, dilakukan monitoring selama 5 hari berturut-turut dan didapatkan hasil perubahan yang signifikan terhadap perilaku dan sikap masyarakat. Selanjutnya dilakukan evaluasi sebagai rangkaian akhir program untuk memberikan saran/masukan terhadap keberlanjutan program.

Harapannya setelah program PKL ini berakhir, pihak dan stakeholder setempat dapat melanjutkan dan memonitoring masyarakat agar tetap melakukan perilaku kesehatan yang baik guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat wilayah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun