Pandemi COVID-19 membuat semua aktivitas dilakukan dari rumah baik bekerja maupun belajar. Setiap hari, hampir semua dari kita selalu menghabiskan waktu didepan layar komputer termasuk budaya Work From Home. Dalam hal inilah prinsip ergonomi kita terapkan agar meminimalisir efek samping seperti mata berair, pusing, mual, low back pain, dan lainnya. Paling utama, kita harus memperhatikan posisi tubuh dengan kondisi lingkungan. Seperti tinggi meja dan kursi haru sdisesuaikan agar tidak salah posisi duduk sehingga dapat menyebabkan kifosis, lordosis, dan skoliosis. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan peregangan disela-sela WFH.Â
Sedangkan untuk PHBS sendiri harus semakin sering digalakkan agar meningkatkan kualitas kesehatan dan tentunya sebagai salah satu strategi pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran COVID-19. Terutama sasaran sosialisasi ini adalah anak-anak dan keluarga, dimana keluarga mempunyai peran penting dalam menentukan perilaku anggota keluarganya.
Setelah program tersebut dilaksanakan, kami melakukan intervensi untuk mengukur tingkat keberhasilan program dalam bentuk pengisian kuesioner pre test dan post test. Adapun didapatkan hasil peningkatan pengetahuan masyarakat saat sebelum dan sesudah program dilakukan. Untuk intervensi sikap dan perilaku, dilakukan monitoring selama 5 hari berturut-turut dan didapatkan hasil perubahan yang signifikan terhadap perilaku dan sikap masyarakat. Selanjutnya dilakukan evaluasi sebagai rangkaian akhir program untuk memberikan saran/masukan terhadap keberlanjutan program.
Harapannya setelah program PKL ini berakhir, pihak dan stakeholder setempat dapat melanjutkan dan memonitoring masyarakat agar tetap melakukan perilaku kesehatan yang baik guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat wilayah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H