Menghadapi peserta didik yang tidak tertarik atau kurang menyukai pembelajaran puisi merupakan tantangan tersendiri bagi seorang guru. Banyak siswa yang menganggap puisi sebagai materi yang sulit dipahami dan dipelajari.Â
Pandangan ini sering kali muncul karena mereka merasa kesulitan dalam memahami struktur atau makna puisi, sehingga mereka cenderung melihat puisi sebagai sesuatu yang rumit dan tidak menarik. Akibatnya, hal ini menciptakan pandangan negatif terhadap puisi, yang dapat menghambat minat dan motivasi mereka untuk belajar lebih lanjut.
Sebagai pendidik, penting untuk mengenali dan memahami tantangan ini, serta mencari pendekatan yang lebih menyenangkan dan mudah diterima oleh siswa. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperkenalkan puisi melalui metode yang lebih kreatif dan interaktif, yang dapat membuat siswa merasa lebih dekat dan nyaman dengan bentuk sastra ini.Â
Dengan menciptakan suasana yang mendukung, di mana siswa dapat mengungkapkan ide dan perasaan mereka tanpa takut salah, guru dapat membantu mereka untuk melihat puisi bukan hanya sebagai tugas akademis, tetapi sebagai sarana ekspresi yang menyenangkan dan penuh makna.
Selain itu, memberikan contoh puisi yang relevan dengan kehidupan mereka atau memanfaatkan teknik-teknik yang lebih sederhana dan praktis dapat membuka pikiran mereka terhadap kekayaan dunia puisi. Dengan pendekatan yang tepat, siswa yang awalnya enggan terhadap puisi bisa mulai menemukan keindahan dan kesenangan dalam menulis dan membaca puisi (Kholifah & Muthia, 2024).
Banyak peristiwa yang dapat dijadikan sumber inspirasi untuk menulis puisi. Berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, baik itu pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau hasil pengamatan langsung, bisa diubah menjadi puisi. Dalam konteks pembelajaran, media objek langsung menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengajak siswa melihat dan mengamati objek atau hal-hal yang ingin mereka pelajari secara langsung. Teknik ini memberi kesempatan bagi siswa untuk merasakan dan memahami objek dengan lebih mendalam, sehingga memperkaya proses kreatif mereka dalam menulis puisi.
Menurut (Hamalik, 2013) ada beberapa aspek penting dalam bahan ajar menulis puisi yang ideal, yaitu:
- Konsep, yang merujuk pada ide atau gagasan umum,
- Prinsip, yang merupakan dasar atau pedoman dalam berpikir atau melaksanakan suatu tindakan,
- Fakta, yaitu hal-hal yang dialami atau terjadi, yang bisa berupa kondisi atau objek nyata, bukan sekadar teori,
- Proses, yang mengacu pada rangkaian perubahan atau perkembangan,
- Nilai, yang merupakan ukuran untuk menilai baik atau buruknya sesuatu, dan
- Keterampilan, yang mencakup kemampuan untuk menghasilkan sesuatu dengan baik, seperti keterampilan dalam menulis, menganalisis, membaca, dan membedakan puisi.
- (Sa'diyah & Fawzi, 2024)
Langkah-langkah dalam menulis puisi menggunakan media objek langsung dimulai dengan guru mengajak siswa untuk melihat objek secara langsung. Dengan cara ini, siswa dapat melakukan observasi mendalam terhadap objek yang menjadi fokus tulisan mereka. Setelah mengamati, siswa diminta untuk mengidentifikasi elemen-elemen atau ciri-ciri khusus dari objek tersebut yang akan dijadikan inspirasi dalam menulis puisi.Â
Proses ini melibatkan pengamatan terhadap detail, warna, bentuk, tekstur, atau bahkan perasaan yang timbul akibat keberadaan objek tersebut. Selanjutnya, siswa akan mencoba menuangkan hasil identifikasi mereka dalam bentuk puisi yang menggambarkan objek tersebut secara kreatif.
Sebagai contoh penerapan media objek langsung, guru dapat membawa sebuah bunga mawar ke depan kelas. Siswa kemudian diminta untuk mengamati bunga tersebut secara seksama, mengidentifikasi unsur-unsur yang menarik, seperti warna kelopak, aroma, atau bahkan simbolisme yang dapat dihubungkan dengan bunga mawar. Setelah itu, mereka mulai menulis puisi berdasarkan pengamatan dan refleksi mereka terhadap objek tersebut.Â
Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa mengasah keterampilan menulis, tetapi juga melatih kemampuan mereka dalam mengamati, merasakan, dan menginterpretasikan dunia di sekitar mereka dengan cara yang lebih kreatif.