Pasar Kuno
Kata yang terdengar di telingaku
Sebuah tempat di tengah barisan pohon kalbi
Aroma kuno tercium
Saat ku pijakkan kaki di mulut pasar
Aku melihat
Tak sedikitpun kemewahan di muka pasar ini
Hanya gubug beranyam bambu
Beratap blarak
Di situlah para pedagang
Menjajakan danganan tradisional
Di tempat ini, sungguh
Aku tenggelam dalam balutan zaman nenek moyang
Kerinduan mulai berdatangan
Daun pisang yang melambai-lambai
Gelas bambu mengundangku untuk datang
Ramuan-ramuan jamu diracik dengan enak
Keunikan lahir saat aku akan membayar
Koin ketip
Kayu berbentuk bundar dan bergambar
Menjadi alat pembayaran di pasar ini
Canda dan tawa membanjiri seluruh isi pasar ini
Aku duduk di atas dingkik bambu
Ku lihat egrang kusam berbaring di lantai tanah
Seketika aku bernostalgia
Aku ingin kembali ke zaman dahulu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H