Mohon tunggu...
Elsa Dwi Yulianti
Elsa Dwi Yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia Universtas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketip di Pasar Kuno

6 Januari 2022   22:32 Diperbarui: 6 Januari 2022   22:45 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pasar Kuno

Kata yang terdengar di telingaku

Sebuah tempat di tengah barisan pohon kalbi

Aroma kuno tercium

Saat ku pijakkan kaki di mulut pasar

Aku melihat

Tak sedikitpun kemewahan di muka pasar ini

Hanya gubug beranyam bambu

Beratap blarak

Di situlah para pedagang

Menjajakan danganan tradisional

Di tempat ini, sungguh

Aku tenggelam dalam balutan zaman nenek moyang

Kerinduan mulai berdatangan

Daun pisang yang melambai-lambai

Gelas bambu mengundangku untuk datang

Ramuan-ramuan jamu diracik dengan enak

Keunikan lahir saat aku akan membayar

Koin ketip

Kayu berbentuk bundar dan bergambar

Menjadi alat pembayaran di pasar ini

Canda dan tawa membanjiri seluruh isi pasar ini

Aku duduk di atas dingkik bambu

Ku lihat egrang kusam berbaring di lantai tanah

Seketika aku bernostalgia

Aku ingin kembali ke zaman dahulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun