Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari-hariku Adalah Hari Ibu

24 Desember 2018   10:34 Diperbarui: 23 Mei 2019   11:20 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu saya itu Miss Kebersihan dan Kerapian, dulu pernah saya diminta merapikan baju didalam lemari. Karena terpaksa saya merapikan lemari pakaian itu sekenanya saja, hasilnya ya menurut saya sudah rapi yang penting tidak ada lagi baju yang menyebul sana-sini. Lima belas menit selesai saya merapikan. Lebih tepatnya saya memanipulasi karena sebenarnya baju-baju itu tidak benar-benar di rapikan tapi baju yang tidak rapi lipatannya saya sembunyikan di bagian belakang tumpukan baju yang memang sudah di lipat. "Sudah bu, bajunya sudah saya rapikan, aku pergi main dulu ya" jawab saya buru-buru. Buru-buru juga ibu menjawab "Cepat sekali, tunggu dulu ibu periksa"!. Dibukalah lemari itu maka celakahlah saya, baju-baju didalam lemari itu dihamburkannya semua kelantai, tanpa jeda . "Mana ada lemari gadis seperti ini, lemari baju seperti kapal pecah"!!. Gara-gara manipulasi itu saya tidak jadi bermain kelereng di depan rumah karena saya harus merapikan lemari pakaian itu dari nol lagi. Lemari pakaian ibu saya itu lebih rapi daripada etalase-etalase pakaian di tempat belanja. Walaupun baju-bajunya sederhana dan lemari jauh lebih sederhana lagi. Tapi setelah membuka lemari itu orang akan segera tahu ibu adalah tipikal orang yang rapi tapi bagi saya ibu itu Miss Kebersihan dan Kerapian!.

Walaupun ibu pulang sore dari kerja seharian di kebun, kadang ke sorean dan kehujanan tetapi Miss Kebersihan tetap melekat. Kadang aku berpikir dari mana ibu memperoleh kekuatan itu. Bukannya dia sudah lelah bekerja seharian di kebun tapi sampai dirumah  masih semangat membersihkan rumah dan masak makan malam untuk keluarga. Aku saja baru nyapu lantai satu  inchi ditambah belajar membaca dua baris sudah merasa lelah. Sedang kan ibu ah sudahlah.

Selain Miss Kebersihan dan Kerapian ibu saya itu hobi ngomel, hampir setiap hari saya makan omelannya. Omelannnya masuk cuping kiri keluar cuping kanan begitu setiap hari. Setelah tamat SMA saya riang gembira karena akan segera merantau untuk kuliah. Riang gembira karena akan segera terbebas dari Miss Kerapian dan Kebersihan, bebas main, bebas tidak perlu rapi dan bebas-bebas lainnya. Riang gembira membayangkan hari-hariku akan sedikit relax karena tiada omelan ibu, tidak kena imbas dari Miss Kebersihannya dan segala macamnya. Horeeee  

****

Semua tidak berjalan sesuai niat dan rencana baru satu minggu aku menempati kos di tempat rantau. Dimalam menjelang satu minggu itu tiba-tiba saya merasa ada yang kosong, merasa ada yang berlubang, merasa ada kurang dan aneh pada diriku. Semakin malam rasa itu semakin menjadi,rasa itu menekan kelenjar air mata (lacrimal gland) tumpalah air mata saya. Setelah lelah menangis saya tertidur.

Saya rindu omelannya, saya rindu Miss Kebersihan dan Kerapiannya, saya rindu ketukannya di pintu kamarku, saya rindu binar matanya, saya rindu mendengar ketika dia menyuruh saya pulang, saya rinduuuuu.  Keesokan paginya mata saya bengkak karena menangis semalaman, keluar kos disapa oleh tetangga kos yang lebih tua. Melihat mata saya bengkak, tetangga kos saya malah tersenyum simpul, apa coba maksudnya?. Seperti dia tahu apa yang saya alami!. Pagi harinya tetangga kos saya memberanikan diri mengeluarkan spekulasinya "Kemaren malam nangis semalaman ya dek, rindu ibunya ya" dia tidak tersenyum simpul lagi tapi tertawa benaran!. "Tidak apa dek , wajar seperti itu saya sudah pernah melaluinya" tetangga kos saya melengkapi spekulasinya yang ternyata akurat.

***

Ibu saya itu adalah ibu yang rela kerja serabutan, kerja ngambil batu dikali dan upahnya untuk membeli baju lebaran saya. Ibu saya itu pernah murka karena uang hasil kerja serabutan nya yang ia berikan untuk dibelikan baju tapi saya malah membelikannya dengan makan sana-sini, huru --hara sama teman. Katanya ia dulu tidak pernah pakai baju bagus, makanya dia tidak ingin saya mengalami hal yang serupa. Ibu saya itu kata bapak saya pernah nangis seharian, gara-gara setelah saya menelpon memberi tahu lagi sakit dan akan kerumah sakit telpon saya tidak bisa dihubungi lagi. Ah ibu kan waktu itu batrai Handphone saya habis.

Sekarang saya paham kenapa dulu sehabis pulang kerja ibu selalu langsung mencari saya, menyuruh pulang. Saya sudah tahu betapa tidak enaknya ketika pulang kerja dirumah tidak ada orang, rumah kosong. Ternyata hati juga ikut kosong.

Dan sekarang saya mengerti dari mana sumber kekuatan super ibu. Yang tidak kenal lelah, kerja mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Pulang kerja kehujanan dan kemalaman seolah enteng saja. Sekarang saya juga sering kehujanan dan kemalaman lembur kerja!. Sumber kekuatan super itu bersumber dari CINTA. Ibu cinta anak-anak dan keluarga.

Suatu ketika saya tidak sengaja membuka draft pesan yang disimpan di handphone ibu saya . Draft pesan itu nyata sekali diketik oleh orang yang tidak terlalu pandai main handphone seperti ibu saya. Huruf-huruf dan spasinya  tidak ada yang benar tapi isinya saya paham dan membuat saya menitik-kan air mata diam-diam . Isinya "Ya allah berikanlah jalan terang untuk anak gadis hamba, bimbing dia. Sekarang dia sudah tamat kuliah semoga cepat dapat kerja Amin".

Bagiku hari-hariku adalah hari ibu karena Hari-hariku selalu di iringi doa-doa ibu.Setiap hari adalah hari ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun