Kalau sudah di Kota Bengkulu untuk menuju pantai ini cukup menggunakan gojek atau menyewa angkot berwarna hijau tua, sepuluh atau lima belas menit kalian sudah sampai. Di sepanjang pantai juga banyak hotel penginapan dari yang termurah sampai yang punya view menghadap langsung ke pantai ada, tinggal sesuaikan dengan budjet saja.Â
Kalau Anda bilang stop atau berhenti angkotnya tidak akan berhenti. Tambahan lagi, kalau pemilik penginapannya bilang tidak boleh bawa Mete kedalam kamar, jangan salah sangka ya. Mete di Bengkulu artinya bukan Kacang Mete seperti yang kita ketahui, Mete di Bengkulu artinya Pacar, ingat Pacar!
Mau mandi dengan deburan ombak, ya pantai zakat tempatnya. Lokasi yang tidak jauh dari pusat kota membuat Pantai Zakat sangat mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua atau dengan menyewa angkot.Â
Di pantai zakat banyak disewakan ban warna-warni, cukup bayar lima ribu untuk ban berukuran sedang dan sepuluh ribu untuk ban ukuran gede. Deburan ombak di pantai Zakat cukup membuat kita dan ban kita terpental. Untuk mengisi perut yang lapar disepanjang pantai banyak tahu goreng, udang goreng, cumi goreng yang dijajakan dan harganya murah meriah.
Benteng Malbourgh adalah benteng yang dibangun penjajah  inggris sebagai benteng pertahanan. Didalam Benteng Malbourgh terdapat bekas tahanan, meriam dan sebagainya.Â
Untuk masuk ke Benteng ini cukup mengeluarkan uang lima belas ribu rupiah, kalau harga belum naik!. Benteng ini juga memunggungi Samudera Hindia,jadi sambil wisata sejarah kita bisa juga menikmati pemandangan pantai dan sunset diketinggian.Â
Benteng Malbourgh ini berdekatan dengan Pantai Zakat dan kampung cina. Kalau kita di Pantai Zakat atau Kampung Cina mau ke benteng ini cukup jalan kaki, lima belas menit sampai.