Tolok ukur kebahagiaan adalah bukan terletak pada seberapa banyak harta, jabatan, prestasi, kecantikan atau kemolekan wajah yang kita miliki. Tolok ukur yang sebenarnya adalah pada seberapa besar kita mensyukuri nikmat yang telah Dia berikan untuk kehidupan kita dengan ikhlas.
Sadarilah, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mengubahnya sendiri. Jadi jika ingin Allah memberi hidayah pada kita, maka jemputlah hidayah itu dengan segala kemampuan dan usaha kita.
Ujian yang Allah berikan kepada kita merupakan bukti bahwa betapa Allah sangat mencintai kita. Dari setiap ujian itulah yang akan mendewasakan dan mendatangkan
banyak pahala untuk kita tatkala kita menerimanya dengan ikhlas. Ingat dan tanamkan dalam pikiran bahwa besarnya ujian berbanding lurus dengan besarnya pahala yang diperoleh!
Dengan kita selalu berfikir positif maka semua cobaan kehidupan bisa di jalani dengan rasa tenang dan ikhlas, serta dapat membahagiakan diri kita sendiri dengan sejuta harapan kita.
"Kenalilah Allah di waktu luang, niscaya Allah akan mengenalimu di waktu susah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H