Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi Beri-beri di Bangka pada Abad 19

1 Oktober 2020   14:34 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:01 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku wabah beri-beri

"Sudah pasti kondisi geognostiknya

"Banka harus menjadi salah satu penyebab yang telah ditentukan sebelumnya "Diperhitungkan." (Mengapa ??)

Lebih lanjut tentang kejadian di kapal:

"Namun, harus diingat bahwa berlayar

"Lakukan perjalanan yang lebih panjang, dan dengan lebih banyak angin sakal.

"Sementara para kru bekerja lebih keras

"Lebih lama kehilangan makanan segar, begitu juga milik kita "Tentara, karena keadaan lokal, tidak selalu masuk

"Kesempatan makan daging dan sayur segar "Dapatkan".

Lebih jauh: dia mempengaruhi paling muda, kuat, baik "Prajurit membutuhkan makanan, bukan petugas."

Tampak bagi saya bahwa Tuan Landman sangat baik merasakan dan memahami bahwa nutrisi Sol-berkencan di Muntok tidak cukup; sementara itu dia enggan bertindak sebagai pembela untuk ini.

L. tidak menganggap penyakit itu menular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun