Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengelola Sekolah di Masa Pandemi, Siapa Takut!

30 Juni 2020   13:58 Diperbarui: 30 Juni 2020   14:00 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Betti selfi sama pak mendikbud, sumber: Dok Bu Betti


Selama masa pandemi ini, memang harus bisa bekerja sama dengan seluruh guru dan karyawan. Harus lebih hati hati, karena mereka pun stress dengan musibah ini dan harus berpikir juga  untuk mengajar. 

Bekerja di rumah lebih susah, karena gangguannya lebih banyak. Jadi, guru dan orang tua harus bekerjasama dalam waktu memegang hp. Guru itu lebih dipatuhi daripada orang tua, jadi guru membantu memberi tau anak bahwa memegang hp itu hanya selama berkomunikasi dengan guru dan juga boleh untuk bermain game 15 atau 30 menit saja.

Selain itu, beliau juga mempublikasikan materi dan media pembelajaran lewat instagram, apa yang menjadi tugas mereka. Jadi, anak anak juga aka bisa senang, karena tanpa ada paksaan. Nah untuk lebih jelasnya bisa dilihat di IG insan kamil bekasi.

Bagaimana menyiasati sekolah di masa pandemi agar bisa betatap muka? Kalau di bekasi, sekolah boleh mengajukan ke dinas dengan melengkapi vidio profil, surat persetujuan orang tua dan program, itu juga dinilai terlebih dulu, tidak langsung boleh buka. 

Kebetulan di daerah tempat beliau (Ibu Betti) masuk zona hijau. Jika sudah mulai di monev dari dinas dan jikalau ok, maka bisa tatap muka. Kalau belum ok, ya tetap PJJ lagi.

Untuk pertama, jika sekolah belum mendapatkan izin untuk tatap muka, maka sekolah harus membuat siasat (tetap mengikuti protokoler). Bagi Tapi siswa yang belum kenal (baru), anak anak dikenalkan mulai dengan cara foto dengan lingkungan sekolah. Terus dikasih mainan edukatif, jadi mereka senang dan sudah pengenalan dengan calon gurunya.

Foto di sekolah, sumbe: dok Bu Betti
Foto di sekolah, sumbe: dok Bu Betti
Strategi  untuk mengurangi efek negatif  pembelajaran Daring di masa Pandemi untuk anak KB dan TK itu dengan cara memberikan kegiatan yang membuat mereka senang, contohnya dengan membuat kue, dan lain-lain. 

Siswa membuat kue di rumah, sumber: dok bu Betti
Siswa membuat kue di rumah, sumber: dok bu Betti
"Kalau ada niat baik lakukanlah, in syaa Allah akan membantu. Kalau mengerjakan sesuatu, lakukanlah yang terbaik karena nilainya akan memperbaiki citra dan kehidupan kita". Itulah kata akhir sebagai penutup dari sesi belajar secara online dengan Ibu Betti.

Mentok, 30 Juni 2020

Suryan Masrin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun