MUNTOK -- Pemuda Muhammadiyah Bangka Barat (PDPM Babar) kembali melaksanakan kegiatan semarak ramadhan bertajuk 'diskusi "gembira" ramadhan', gerakan membela dan membina rakyat dengan tema 'membangun pariwisata Bangka Barat; merubah mindset masyarakat terhadap lingkungan hidup dan pemanfataan usaha mikro dalam sektor pariwisata bidang kuliner dan kesenian' di Ten Cafe Muntok, Sabtu (3/6/2017).
Syasri Ekozat sebagai ketua PDPM Babar dalam sambutannya, sangat mengapresiasi respon atas kehadiran kawan-kawan dari berbagai ormas dalam kegiatan tersebut. Ia mengatakan dalam diskusi ini kita sebenarnya mengajak dinas terkait; seperti dinas kebudayaan dan pariwisata dan lingkungan hidup yang memang berkaitan dengan tema diskusi. Tetapi pas kegiatan ternya dinas yang diundang tidak hadir, ya sudah akhirnya kita lanjutkan diskusinya tanpa dinas terkait tersebut.
Kita berharap hasil dari diskusi ini menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi dinas terkait dan umumnya pemerintah Bangka Barat nantinya, papar pria yang akrab disapa Angga.
Kegiatan ini dihadiri oleh Forum Pecinta Alam Babar, PDM Babar, PRM Babar, Karang Taruna Perkasa Belo Laut, Imada (Ikatan Muda Mudi Pal 4), IPSI Babar, MPBK (Masyarakat Peduli Bukit Kukus), BKPRMI Babar, Copi Babar, dan mahasiswa STAIN Sas Babel.
Ketika diskusi berlansung berbagai pendapat, ide dan harapan dari peserta mengudara gayung bersahut, di antaranya, Pak Sarbudiono ketua PDM Babar, ibadah bukan hanya sholat, zakat, puasa, tetapi juga berhubungan dengan masyarakat, sehingga ketika pariwisata ini maju berawal dari diskusi malam ini, maka pencetus majunya parawisata Bangka Barat akan menjadi amal jariyah. Kemajuan parawisata tidak hanya dilakukan oleh segelintir orang, namun harus menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadapt pariwisata sehingga ke depan akan menjadi seperti Belitung, parawisata menjadi lapangan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tegasnya.
Sementara Pardi, salah satu anggota PDPM Babar menyebutkan wisata di Bangka Barat sudah banyak, tinggal dipoles sedikit untuk meningkatkan nilai estetika, nilai sejarah, dan nilai budaya di Bangka Barat tentunta jauh lebih unggul dari pada daerah lain. Contohnya banyak pantai-pantai di Bangka Barat yang jauh lebih bagus dari pantai daerah lain, dari sisi sejarah, banyak sejarah-sejarah Indonesia yang berada di Mentok, sehingga timbul pertanyaan, apa yang jadi masalah?
Masalahnya hanya di managerial dan pemasaran yang kurang, di samping itu kesiapan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membangun parawisata di Bangka Barat. Permasalahan dalam memajukan parawisata khususnya wisata pantai adalah kebersihan pantai, sehingga keindahan pantai tidak terganggu oleh sampah.
KIita dari PDPM Bangka Barat sudah 3 kali menginisiasi kegiatan bersih sampah di pantai, namun dari kegiatan itu tidak ada kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh masyarakat tegas Pardi.
Beda halnya dengan Ivan Setiawan ketua IPSI Babar menurutnya dalam membangun parawisata di Bangka Barat dibutuhkan pembangunan infrastruktur yang mendukung, sehingga travel-travel mudah dalam mengkondisikan wisatawan. Secara kepedulian di Bangka Barat hal itu sudah di bangnun dengan baik dengan adanya homestay-homestay yang tersebar di Bangka Barat.
Homestay ini sangat penting, contohnya untuk melihat tradisi perang ketupat kita harus datang jam 7, agar wisatawan tidak mengalami keterlambatan menginaplah di homestay. Di Bangka kegiatan tradisi-tradisi yang ada masih jadi tontonan umum, namun jika kita contohkan di Bali, menonton tari kecak harus membayar sebesar 100 ribu rupiah yang langsung dikelola oleh masyarakat. Namun kita tidak membandingkan dengan daerah wisata, apa pun laku untuk dijual, terangnya.
Lain pula dengan Mardiono anggota IMADA (Ikatan Muda Mudi Pal 4) ia mengharapkan agar pemerintah mengadakan even-even yang dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menumbuhkan rasa kesadaran terhadap pariwisata di Bangka Barat. Saat ini pemerintah kurang dalam pelaksanaan even-even seperti itu tegasnya.
Pemerintah pun harusnya memanfaatkan organisasi pemuda dalam diskusi untuk memajukan parawisata di Bangka Barat. Pemerintah harus menyatukan beberapa acara besar yang ada di Bangka Barat agar promosinya lebih gencar.
Bukit Kukus yang saat ini tengah viral sebagai tujuan objek wisata masyarakat Bangka Barat belum sepenuhnya untuk mempromosikannya karena masih ada konflik ditubuh orang tua kami dengan adanya rencana peledakan oleh PT.
Namun secara pribadi saya sangat menyayangkan jika Bukit Kukus ini dihancurkan (diledakkan), karena untuk saat ini kegiatan promosi Bukit Kukus menjadi tempat wisata sudah sangat maksimal. Pemerintah diharapkan mendukung Bukit Kukus menjadi salah satu objek pariwisata di Bangka Barat harap Mardiono.
Hal serupa juga disampaikan oleh Rena, pemilik Ten Cafe dan juga anggota Kopi Babar menegaskan, "gencar promosi di Bangka Barat sudah dilakukan pada saat homestay fair beberapa tahun lalu. Kami sudah ada paket-paket untuk traveling wisata di Bangka Barat".
Namun untuk saat ini, saya yang dulunya di SK kan langsung oleh kepala dinas pariwisata Bangka Barat untuk marketing dan promosi wisata Bangka Barat tidak pernah dihubungi lagi. Hal ini membuktikan pemerintah tidak mendukung pengembangan pariwisata di Bangka Barat terangnya.
"Saya ingin mengajak hadirin untuk berdiri sendiri dalam hal membangun pariwisata di Bangka Barat, tidak mengharapkan pemerintah, saya mau ada tim siapa orangnya, karena jika bukan pemuda siapa lagi dalam promosi pariwisata Bangka Barat. Jika pemuda berhasil membangun pariwisata yang ada, saya yakin ini akan menjadi tamparan keras bagi pemerintah papar Rena.
Sendro dari MPBK juga ikut bicara, menurutnya wisata di Muntok khususnya, seperti pantai dan bukit sangat bagus, permasalahannya masih di pemerintah sendiri belum melibatkan masyarakat dalam membangun pariwisata di Bangka Barat.
Untuk di bukit kukus sendiri, kami masyarakat sekitar sekarang sedikit-dikit membangun fasilitas di bukit kukus, sehingga pengunjung dapat lbh nyaman, paparnya.
Hari sebagai warga Muntok menyebutkan "berbicara pariwisata, ada 3 hal yang harus kita lihat; alam, masyarakatnya, dan adatnya. Karena berkaca dari BALI, mereka di sana membangun masyarakatnya bukan lagi membangun alamnya.
Sebagai akhir, ketua PDPM Babar, Angga berharap kepada pemerintah harus mencoba membuat tulisan MUNTOK dengan desaign yang seperti tulisan hollywood, namun hal ini dibuat di bukit menumbing, untuk meningkatkan nilai eksetika menumbing serta menunjukan kota Muntok pada pintu masuk Bangka Belitung dari arah palembang.
Masyarakat di sekitar tempat wisata perlu dibangun maindset berkaitan dengan menjaga kebersihan, karena kita sangat mengharapkan masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan lokasi wisata. Kita dari PDPM Babar sudah pernah mencoba menyediakan tong sampah, namun satu per satu tong sampah itu lenyap. Selain itu dari segi pengunjung juga harus sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, jangan sampai tong sampah sudah disediakan namun masih ada yang tidak membuang sampah pada tempatnya, tegas Angga.
Dari hasil diskusi tersebut ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, di antaranya;
1. Hal utama yang harus dilakukan oleh pemuda adalah merubah pemikiran masyarakat untuk meningkatkan rasa peduli terhadap pariwisata di Bangka Barat. 2. Infrastruktur harus mendukung, karena bagaimana-pun bagusnya kondisi alam tidak bisa menimbulkan daya tarik wisatawan, jika infrastruktur tidak mendukung misalnya tempat meningap, sehingga pengunjung tidak dapat berlama-lama di Bangka Barat. 3. Kebudayaan yang ada di Bangka Barat masih terpisah-pisah sehingga belum bisa dijadikan paket wisata budaya. Karena kebudayaan yang ada di Bangka Barat hanya sekedar kegiatan tahunan, belum ada kegiatan mingguan seperti kegiatan tari dan seni lainnya. 4. Sebutan Muntok kota seribu kue hanya hal semu semata, karena lapak-lapak orang berjualan kue masih terpisah-pisah, seharusnya disatukan dalam 1 komplek besar untuk tempat menjual kue di Muntok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H