Pemerintah pun harusnya memanfaatkan organisasi pemuda dalam diskusi untuk memajukan parawisata di Bangka Barat. Pemerintah harus menyatukan beberapa acara besar yang ada di Bangka Barat agar promosinya lebih gencar.
Bukit Kukus yang saat ini tengah viral sebagai tujuan objek wisata masyarakat Bangka Barat belum sepenuhnya untuk mempromosikannya karena masih ada konflik ditubuh orang tua kami dengan adanya rencana peledakan oleh PT.
Namun secara pribadi saya sangat menyayangkan jika Bukit Kukus ini dihancurkan (diledakkan), karena untuk saat ini kegiatan promosi Bukit Kukus menjadi tempat wisata sudah sangat maksimal. Pemerintah diharapkan mendukung Bukit Kukus menjadi salah satu objek pariwisata di Bangka Barat harap Mardiono.
Hal serupa juga disampaikan oleh Rena, pemilik Ten Cafe dan juga anggota Kopi Babar menegaskan, "gencar promosi di Bangka Barat sudah dilakukan pada saat homestay fair beberapa tahun lalu. Kami sudah ada paket-paket untuk traveling wisata di Bangka Barat".
Namun untuk saat ini, saya yang dulunya di SK kan langsung oleh kepala dinas pariwisata Bangka Barat untuk marketing dan promosi wisata Bangka Barat tidak pernah dihubungi lagi. Hal ini membuktikan pemerintah tidak mendukung pengembangan pariwisata di Bangka Barat terangnya.
"Saya ingin mengajak hadirin untuk berdiri sendiri dalam hal membangun pariwisata di Bangka Barat, tidak mengharapkan pemerintah, saya mau ada tim siapa orangnya, karena jika bukan pemuda siapa lagi dalam promosi pariwisata Bangka Barat. Jika pemuda berhasil membangun pariwisata yang ada, saya yakin ini akan menjadi tamparan keras bagi pemerintah papar Rena.
Sendro dari MPBK juga ikut bicara, menurutnya wisata di Muntok khususnya, seperti pantai dan bukit sangat bagus, permasalahannya masih di pemerintah sendiri belum melibatkan masyarakat dalam membangun pariwisata di Bangka Barat.
Untuk di bukit kukus sendiri, kami masyarakat sekitar sekarang sedikit-dikit membangun fasilitas di bukit kukus, sehingga pengunjung dapat lbh nyaman, paparnya.
Hari sebagai warga Muntok menyebutkan "berbicara pariwisata, ada 3 hal yang harus kita lihat; alam, masyarakatnya, dan adatnya. Karena berkaca dari BALI, mereka di sana membangun masyarakatnya bukan lagi membangun alamnya.
Sebagai akhir, ketua PDPM Babar, Angga berharap kepada pemerintah harus mencoba membuat tulisan MUNTOK dengan desaign yang seperti tulisan hollywood, namun hal ini dibuat di bukit menumbing, untuk meningkatkan nilai eksetika menumbing serta menunjukan kota Muntok pada pintu masuk Bangka Belitung dari arah palembang.
Masyarakat di sekitar tempat wisata perlu dibangun maindset berkaitan dengan menjaga kebersihan, karena kita sangat mengharapkan masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan lokasi wisata. Kita dari PDPM Babar sudah pernah mencoba menyediakan tong sampah, namun satu per satu tong sampah itu lenyap. Selain itu dari segi pengunjung juga harus sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, jangan sampai tong sampah sudah disediakan namun masih ada yang tidak membuang sampah pada tempatnya, tegas Angga.