Sementara itu kelompok administered prices juga mencatat bahwa deflasi yang terjadi didorong oleh berlanjutnya hubungan tarif angkatan udara Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK April 2020 tercatat 2,67% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 2,96% (yoy).
Inflasi harus memenuhi target yang telah ditetapkan dikisaran angka 3%, sehingga target ata sasaran tingkat pertumbuhan nasional tercapai dan ekonomi tetap stabil. dalam hal ini Bank Indonesia terus melakukan kebijakan QE.
Bank Indonesia melalui siaran hasil RDG melaporkan bahwa sejak awal tahun 2020 Bank Indonesia telah menyutikan dananya pada perbankan sebesar Rp 583.5 T, untuk menambah likuiditas perbankan sehingga cadangan likuiditas di bank tetap stabil dan aktivitas pasar keuangan stabil. Penyuntikan dana terhadap perbankan ini diharapkan dapat mendorong perekonomian kian membaik ditengah pandemi saat ini.
Terdapat ekspetasi yang cukup tinggi dalam melakukan kebijakan Quantitative Easing (QE) untuk mencapai target inflasi yang telah ditetapkan oleh BI, mengingat bertambahnya ketersediaan kredit di perbankan.
Penambahan kredit serta penurunan suku bunga yang dilakukan BI, mengharapkan bahwa masyarakat akan meminjam uang di bank sehingga daya beli meningkat. Ketika daya beli masyarakat meingkat maka harga akan stabil dan inflasi akan memenuhi target sehingga dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi dengan lancar.
Namun, terdapat ketidakpastian yang cukup besar tentang kekuatan dan kecepatan efek dari kebijakan BI yang telah dilakukan untuk memulihkan perekonomian. dimana hal itu tergantung pada bagaimana respon perbankan dalam tambahan likuiditas yang mereka miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H