Mohon tunggu...
Elok Muzayyanah
Elok Muzayyanah Mohon Tunggu... Administrasi - IESP 17 Universitas Jember

“Education is not preparation for life. Education is life it self ” (John Dewey)

Selanjutnya

Tutup

Money

Target Inflasi Indonesia: Quantitative Easing (QE) Not Printing Money

19 Mei 2020   19:14 Diperbarui: 19 Mei 2020   19:12 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketika jumlah uang bereda tidak terjaga maka akan terjadi hyperinflation Sumber: youtube Bank Indonesia

Sementara itu kelompok administered prices juga mencatat bahwa deflasi yang terjadi didorong oleh berlanjutnya hubungan tarif angkatan udara Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK April 2020 tercatat 2,67% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 2,96% (yoy).

Inflasi harus memenuhi target yang telah ditetapkan dikisaran angka 3%, sehingga target ata sasaran tingkat pertumbuhan nasional tercapai dan ekonomi tetap stabil. dalam hal ini Bank Indonesia terus melakukan kebijakan QE. 

Bank Indonesia melalui siaran hasil RDG melaporkan bahwa sejak awal tahun 2020 Bank Indonesia telah menyutikan dananya pada perbankan sebesar Rp 583.5 T, untuk menambah likuiditas perbankan sehingga cadangan likuiditas di bank tetap stabil dan aktivitas pasar keuangan stabil. Penyuntikan dana terhadap perbankan ini diharapkan dapat mendorong perekonomian kian membaik ditengah pandemi saat ini.

Terdapat ekspetasi yang cukup tinggi dalam melakukan kebijakan Quantitative Easing (QE) untuk mencapai target inflasi yang telah ditetapkan oleh BI, mengingat bertambahnya ketersediaan kredit di perbankan. 

Penambahan kredit serta penurunan suku bunga yang dilakukan BI, mengharapkan bahwa masyarakat akan meminjam uang di bank sehingga daya beli meningkat. Ketika daya beli masyarakat meingkat maka harga akan stabil dan inflasi akan memenuhi target sehingga dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi dengan lancar.

Namun, terdapat ketidakpastian yang cukup besar tentang kekuatan dan kecepatan efek dari kebijakan BI yang telah dilakukan untuk memulihkan perekonomian. dimana hal itu tergantung pada bagaimana respon perbankan dalam tambahan likuiditas yang mereka miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun