Mohon tunggu...
Elok Indrawati
Elok Indrawati Mohon Tunggu... Freelancer - a learner, a dreamer, a planner

Sedang menerapkan slow living

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

"?", Film Religi yang Mengajarkan Toleransi

5 April 2023   22:31 Diperbarui: 5 April 2023   22:35 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ukhuwahnews.com

Saat bulan ramadan, tentu tayangan di TV jadi banyak yang bertema religi, dari sinetron sampai hiburan waktu sahur. Berbicara soal film religi, jujur tidak banyak yang saya tonton. 

Saya jadi memutar memori,  mencoba mengingat -- ingat film religi apa saja yang sudah pernah saya tonton. Dan ada satu film yang menurut saya paling religi dari film religi Indonesia yang sudah saya tonton yaitu film "?" atau "Tanda Tanya" yang saya tonton saat jadi mahasiswa. 

Film tahun 2011 garapan sutradara Hanung Bramantyo ini memang benar mengundang tanda tanya. Menurut saya Hanung sangat berani menggarap film religi yang mengusung tema toleransi beragama dengan ditonjolkannya beberapa agama, ras dan etnis.

Film Tanda Tanya menceritakan pluralisme ini sempat mendapat kecaman dari beberpa ormas yang menilai bahwa film ini terlalu liberal dan melecehkan dua agama yaitu islam dan katolik. Sebenarnya film ini menyuguhkan realita toleransi dalam beragama, jadi saran saya Ketika menonton film ini harus ditonton secara utuh sampai akhir, agar mendapat amanat dari film ini.

Diawal film dibuka dengan tiga tempat ibadah dari tiga agama, gereja, masjid dan klentheng. Kemudian disusul adegan penusukan seorang pastor di depan  gereja. Tiap tokohnya mewakili agama dan sikap toleransi kepada agama lain.

Tokoh Menuk yang diperankan Revalina S Temat seorang Muslimah solihah yang menikah dengan laki-laki bernama Soleh (Reza Rahadian). Menuk bekerja sebagai pelayan restauran Cina milik Tan Kat Sun, diperankan Hengki Solaeman, laki-laki tua pemeluk Konghucu yang rajin. Suami Menuk, Soleh, tidak menyukai pekerjaan istrinya yang diharuskan memasak olahan daging babi yang dianggap haram bagi umat muslim. 

Selain itu, anak laki-laki Tan Kat Sun yang bernama Ping Hen atau Hendra yang  diperankan oleh Rio Dewanto, merupakan mantan kekasih Menuk. Namun Soleh tidak mampu melarang Menuk untuk bekerja karena Soleh hanya seorang pengangguran, sementara dia harus menafkahi adik perempuan dan juga anaknya.

Berbeda dengan ayahnya, Hendra tidak begitu suka dengan orang islam. Waktu bulan ramadan, Tan Kat Sun selalu menutup jendela dan pintu restoran dengan kain sebagai tanda toleransi menghormati orang islam yang sedang berpuasa. Hendra justru membuang semua kain penutup tersebut. Hendra juga tidak memberi waktu shalat untu karyawannya yang muslim. Hendra sakit hati ketika cintanya tidak bersambut dengan Menuk karena berbeda agama.

Tokoh lain yaitu Rika diperankan Endhita, adalah seorang janda muslim yang keluar dari agama islam dan  menjadi seorang Katolik. Pilihannya untuk berpindah agama ini ditentang oleh banyak pihak, termasuk oleh orang tua dan anaknya yang masih kecil, Abi. 

Pandangan orang-orang di sekitarnya yang menganggap dia murtad membuatnya cukup frustasi. Rika memutuskan untuk berpindah agama Katolik setelah dia bercerai dari suaminya yang ingin berpoligami. Tapi Rika dengan sabar selalu mengantar jemput Abi yang tetap beragama islam.

Tokoh terakhir adalah Surya diperankan oleh Agus Kuncoro, seorang muslim taat yang sudah sepuluh tahun berprofesi sebagai pemain figuran film dan sinetron. Selain menjadi figuran, kehidupannya hanyalah seorang pemuda tidak berpenghasilan. 

Pada film ini  diceritakan bahwa Surya ditawari oleh Rika untuk berperan dalam perayaan Paskah. Tidak disangka Surya malah mendapat peran utama menjadi Yesus. Hal ini menyebabkan konflik batin dalam dirinya karena dia harus memantabkan dirinya untuk memilih sesuatu yang sulit. 

Surya juga berkonsultasi dengan ustad agar lebih mantab dengan pilihannya. Akhirnya Surya menerima peran menjadi Yesus, dia yakin keimanannya tidak berubah hanya karena memerankan Yesus.

Dalam film ini juga ditonjolkan konflik etnis dan intoleransi beragama. Dalam dialognya Soleh sering menyebut Hendra "Dasar Cina sipit" sedangkan Hendra juga memmbalas dengan "Islam teroris". Konflik lain juga saat Soleh datang ke restoran Hendra dan membuat keributan karena memaksa karyawannya masuk kerja pada hari pertama setelah lebaran. Padahal biasanya sang ayah Tan Kat Sun baru membuka restonya hari ke -5 lebaran.

Dalam film Tanda Tanya juga diceritakan adanya pandangan masyarakat yang menganggap bahwa umat muslim merupakan teroris. Karena adanya pandangan buruk tersebut, maka Banser NU dalam film Tanda Tanya mengambil sikap untuk membantu menjaga keamanan pada kegiatan beragama umat lain selain muslim. 

Tindakan sukarela tersebut dilakukan untuk membersihkan pandangan dan penilaian masyarakat bahwa agama Islam bukanlah teroris. Sampai menjelang akhir film, pada malam misa Natal ada bungkusan mencurigakan. Soleh yang sat itu menjadi banser dan berjaga di gereja, melihat bungkusan tersebut. Dia membuka bungkusan itu dan ternyata isinya adalah bom. Soleh berlari sambil memeluk bom tersebut keluar gereja, dan meledaklah bom tersebut sehingga Soleh wafat.

Dari film "Tanda Tanya" dapat kita ambil pesan dan amanat yang coba disampaikan adalah sikap toleransi atas perbedaan. Sikap saling menghormati dan menghargai dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat. Tuhan mengajarkan bahasa cinta melalui agama yang berbeda-beda. Sebab pada hakikatnya masalah iman adalah urusan personal. 

Kita juga harus tidak mudah terpancing isu  yang menyebabkan saling memusuhi antar umat beragama. Yang bisa kita lakukan adalah saling memanusiakan agar bisa mewujudkan keamanan, kenyamanan dan ketentraman hidup berdampingan di bumi Indonesia yang penuh dengan keanekaragaman agama, ras, suku dan budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun