Rendahnya hasil belajar dan kompetensi siswa merupakan masalah yang belum terselesaikan. Kurangnya motivasi dan efisiensi yang menjadi modal utama pembelajaran juga tetap membutuhkan kreativitas siswa itu sendiri agar tercipta pembelajaran yang berkualitas. Bukan berarti semua siswa berlaku demikian, siswa yang terpilih karena minat dan kompetensinya terbukti lulus dan mendapat pekerjaan.
Di sisi lain, penyerapan lapangan kerja terhadap lulusan SMK juga terkesan mendiskriminasi. Terbatasnya keterlibatan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri), kurangnya pengembangan bidang keahlian serta kebijakan "pukul rata" antara lulusan universitas dengan siswa lulusan SMK merupakan tantangan bagi stakeholder pemerintah Indonesia agar dapat melakukan upaya untuk menangani permasalahan tersebut.
PEMBAHASAN
Terbatasnya keterlibatan dunia industri dapat menghambat siswa berakibat kurangnya penguasaan keterampilan dan kualitas berdampak pada perekonomian nasional. Hal ini juga ada kaitannya dengan beberapa faktor dari lembaga terkait sebab sarana dan prasarana pendidikannya yang belum sesuai dengan dunia kerja. Permasalahan lainnya yaitu kurikulum pendidikan kejuruan yang masih tebatas teori dan hanya 58 persen untuk bobot mata pelajaran kejuruan.
Lulusan pendidikan kejuruan merupakan sumber tenaga kerja berkualitas yang diharapkan dapat diterima DUDI. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya penyusunan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, namun kenyataannya menurut KADIN(Kamar Dagang dan Industri) tingkat penyerapan tenaga kerja lulusan SMK hanya 40%. sedangkan pengangguran terbuka untuk lulusan SMK 11, 2 dari perguruan tinggi teknik dan sejenisnya adalah 6,0%. Menurut berbagai sumber, rendahnya konsumsi lulusan VET di DUDI disebabkan adanya kesenjangan antara dunia pendidikan dan DUDI, perbedaan standar kualifikasi lulusan (SKL) dan Keterampilan Kerja Nasional Indonesia .Â
PENUTUP
Pendidikan vokasi di Indonesia memang belum memenuhi harapan, walaupun pemerintah dan instansi terkait sudah berupaya maksimal. Namun setidaknya pendidikan vokasi mampu memberikan lulusannya di dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, K. K. (2023, 03 20). Keadaan Angkatan Kerja di indonesia Februari 2022. Retrieved from https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAQQw7AJahcKEwjIs9W59IT-AhUAAAAAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Fwww.bps.go.id%2Fsubject%2F6%2Ftenaga-kerja.html&psig=AOvVaw0VZh2Mz6gi9dzvk-vuGj77&ust=1680307585044483: https://satudata.kemnaker.go.id/data/kumpulan-data
Kementerian Pendidikan, K. R. (2022). Kurikulum Merdeka Pesatkan Laju Minat Siswa SMK . Retrieved from https://bbppmpvbispar.kemdikbud.go.id/portal/index.php/2022/09/11/kurikulum-merdeka-pesatkan-laju-minat-siswa-smk/
Ketenagakerjaan, D. S. (2022). Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia. Retrieved from https://www.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=YzgxNjMxZjc1MGVlMWVjZTJjM2ViMjc2&xzmn=aHR0cHM6Ly93d3cuYnBzLmdvLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMjIvMDYvMDcvYzgxNjMxZjc1MGVlMWVjZTJjM2ViMjc2L2tlYWRhYW4tYW5na2F0YW4ta2VyamEtZGktaW5kb25lc2lhLWZlYnJ1YXJpLTIwMjIu