Melihat awan mendung, udara dingin seperti mengerti sebab diamnya dia
Berdiam saja menjadi bosan, berbagi pun dengan siapa
Ujaran hati, sekarang dia pun sendiriÂ
Apa makna bersama, berkabar pun jarangÂ
Ada linang air mata dalam tangguhnya
Ada luka dalam senyumnya
Hanya saja sudah biasa dengan semuanya
Lagi-lagi kata penghianatan ku dengar dari ceritanya
Ia tulus, namun cintanya terjalin gagal
Tak kubiarkan dia memendam, kan kubiarkan dia berceritaÂ
Melihatnya, mendengarnya seperti menonton filmÂ
Ia sadar.. dan menepikan lukanya dalam hati
Dia dan kenangannya pupus dihati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H