Mohon tunggu...
Elodya Bastian
Elodya Bastian Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Hanya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jiwa yang Memekik Dalam Diam

14 Mei 2019   21:29 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si manis menatap lurus

Sorotnya tak seindah pahat wajahnya

Masam. Tajam. Penuh kebencian

Dia menggenggam sekepal amarah

Menyeringai remeh

Untaian kusutnya menjuntai sampai pinggang

Gaunnya kumal. Matanya berkantung tebal

Dia berantakan. Tapi tak secuil pun ada yang mempertanyakan

Acuh tak acuh

Astaga dia muak sekali dengan lelucon kehidupan!

Bukan, bukannya menyalahi Tuhan. Itu mustahil sekali, sungguh

Bibirnya bergetar memerah. Sedikit tergigit lantaran menampung derita yang cukup lama

"Aku pun ingin dibelai dan dikasihi."

Gumaman serak yang tersangkut di antara tenggorokan

Memorinya berat. Banyak sekali yang telah dilaluinya

Ceritanya bagai drama yang membosankan

Jangan pula berharap seolah bumbu-bumbu romantis pernah menyentuh usia belianya

Orang hanya memandangnya iba sedang dia tak sudi dikasihani

Jiwanya terlalu haus akan cinta ayah bunda

Hatinya mati oleh dekapan iblis yang menyulap raut periangnya menjadi rusak tak terbentuk

Dia tak ingin bersedih

Tapi segan juga untuk meraih syukur

Batinnya kebingungan atas dosa-dosa

Dahinya pun dilipat-lipat

Dari kursinya dia mulai berandai-andai

"Jika saja aku tak egois"

Serintik air mata runtuh kemudian

Dia hanya menjawab dengan tawa miris

"Ah percuma. Ini memalukan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun