Disclaimer : Tulisan ini dibuat untuk ikut tantangan THR (Tabur Hikmah Ramadhan) Kompasiana. Dikerjakan di dalam bus. Bukan di jam kerja. Perlu banget diklarifikasi karena ternyata atasan saya ikut baca (peace).
Tahun 2014 saya dapat undangan buka puasa dari atasan saya. Di sebuah hotel berbintang lima di Jakarta, hotel Pullman. Hingga sekarang, seingat saya itu makan malam termewah yang pernah saya kunjungi.Â
![Coba tebak mana saya? | dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/08/fb-img-1531033654953-5cd2153e95760e229c3097ca.jpg?t=o&v=770)
![Susu kurma cintaku... Sumber : Arrahmah.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/08/images-12-5cd2183495760e451e229e12.jpeg?t=o&v=770)
Beberapa minggu lalu, saya ikut kulwap (kuliah whatsapp) dengan narasumber seorang dokter. Temanya, kiat lancar menyusui saat puasa. Salah satu yang dibahas adalah tentang susu kurma ini. Iya. Yang resepnya santer banget di medsos itu. Tetapi sumbernya nggak jelas dari mana. Menyimak penjelasan dokter tersebut, saya tertegun. Ternyata faktanya sangat mengejutkan...
(JENGG JENGG JEEENGGG)
![tagar.id](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/08/images-13-5cd21b6e7d1b905c9d0677e0.jpeg?t=o&v=770)
Kurma masuk dalam kategori superfood. Ia kaya akan vitamin dan mineral. Kurma juga merupakan sumber energi, gula, dan serat yang baik. Mineral esensial yang terdapat pada kurma antara lain kalsium, zat besi, fosfor, sodium, potasium, magnesium, dan zinc. Dalam sebutir kurma kita juga akan menjumpai aneka vitamin yakni thiamin, riboflavin, niacin, folat, vitamin A, dan vitamin K. Weee...luar biasa ya.
Nabeez
Nabeez/nabidz/nabidh alias infused water kurma adalah minuman kesukaan Rasulullah SAW. Kegemaran ini dicatatkan dalam hadits.
Dari Ibnu Abbas Radhiyalahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana, kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa, beliaupun menuangnya."
HR Muslim (Buku 36, Hadits 103), shahih.
Nabeez bisa dibuat dari kurma basah (ruthob), kurma kering (tamr), kismis, anggur, tin, atau buah kering lain. Caranya mudah, buah kering tersebut direndam air kemudian didiamkan selama beberapa jam. Ketika merendam itu, gula dari buah kering itu akan terserap larut ke dalam air. Jadilah naqi' / infusa. Penjelasan lengkapnya, ada di kitab al-Mu'tamad fil Adwiyah al-Mufradah karya Ibnu Rasul Al-Ghassani.
Pembuatan nabeez ini juga tidak bisa sembarangan. Pasalnya, kalau kita terlalu lama merendam (berhari-hari), akan terjadi proses fermentasi dan jadilah cuka atau khamr/arak.
Bagaimana dengan mencampur susu dengan nabeez?
Dalam kitab Ath-Thibbun Nabawi karya Imam Ibnul Qayyim (hal. 324), Bab "Berbagai Anjuran yang Bermanfaat dalam Pengobatan dan Gaya Hidup" dinyatakan:
"Barangsiapa yang menggabungkan dalam lambungnya susu dengan nabidz, maka apabila ia menderita lepra atau asam urat, tidak ada yang bisa disalahkan kecuali dirinya sendiri."
Pernyataan hampir sama didapati pada kitab Al-Adab Asy-Syar'iyyah (II/359), karya Imam Ibnu Muflih al-Maqdisi al-Hambali. Beliau rahimahullah mengutip pernyataan para dokter waktu itu, bahwasanya tidak cocok menggabungkan dalam lambung antara susu dengan nabidz karena akan mencetuskan penyakit lepra dan asam urat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ternyata mencampurkan nabeez dengan susu itu tidak disarankan.
Lalu, bagaimana yang benar?
1. Kurma dimakan langsung.
2. Kalau tidak doyan kurma dan ingin meniru rasulullah, minum nabeez saja.
3. Bukan membuat nabeez kemudian mencampur dengan susu, tetapi langsung mencampur kurma ke dalam susu baru kemudian didiamkan. Gampangnya, yang digunakan untuk membuat nabeez bukan air putih, tetapi susu.
Hal ini ada dalam kitab Mausu'ah ath-Thibbun Nabawi karya Abu Nu'aim al-Isfahani (Hal. 687-888). Di halaman tersebut terdapat Bab "Al Labanul Halibu Ma'at Tammari Mukhossibul Lil Badani Jiddan / Susu Tawar Bersama Kurma Amat Menyuburkan Tubuh."
Beliau rahimahullah menyandarkan bab ini pada dua hadits, yang juga diriwayatkan Imam Ahmad dalam al-Musnad dan Ibnu Sunni.
Satu riwayatnya berbunyi : Dari A'isyah radhiallahu'anha, "Bahwasannya Nabi shallallahu'alaihi wassallam menyebut susu dan kurma kering adalah dua jenis obat." (Riwayat Ibnu Sunni).
Pada masa itu, yang dilakukan bukan mencampur nabeez dengan kurma. Melainkan, membuat nabeez dari kurma kering (tamr) dengan susu halib. Yang dimaksud dengan susu halib adalah susu yang segar dan tawar. Campur pada malamnya. Lalu minum pagi harinya.
Ingat lagi bedanya :
Nabeez = Kurma basah/kurma kering/kismis/dll dicampur dengan air putih, rendam semalaman.
Susu kurma = Kurma kering dicampur dengan susu, rendam semalaman.
Dan tentunya, pastikan kurma yang kita gunakan bukan manisan kurma yang kaya akan sirup glukosa.
Semoga bermanfaat. Selamat berbuka puasa :D
Elna Lalita
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI