Mohon tunggu...
Elnado Legowo
Elnado Legowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Kata-kata memiliki kekuatan untuk mengesankan pikiran tanpa menyempurnakan ketakutan dari kenyataan mereka. - Edgar Allan Poe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sosok Hitam Besar di Rumah Kakek

30 Desember 2021   13:24 Diperbarui: 30 Desember 2021   21:08 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas dia segera mencengkram pegangan pintu, demi menopang tubuhnya agar tidak terjatuh. Sedangkan tangan satunya lagi menutup hidung beserta mulutnya, demi meredam suara napas takutnya, sekaligus menahan bau sigung yang sangat menyengat.

Ketika sosok itu berjalan melintasi depan kamar kecil, secara mendadak sosok itu menoleh ke arah pintu, sehingga tatapannya nyaris bertemu dengan tatapan Kuswan. 

Sontak Kuswan segera lompat menjauh dari pintu kamar kecil dengan penuh kepanikan, sekaligus menggigit tangan kanannya untuk menahan diri agar tidak menjerit. 

Arkian, secara samar-samar, Kuswan mendengar suara langkah kaki dari sosok itu yang sedang melangkah mendekat ke pintu kamar kecil. 

Tidak tahu harus berbuat apa, Kuswan hanya memejamkan kedua matanya, sembari membaca doa di dalam hati untuk meminta pertolongan Tuhan. 

Secara mendadak, sosok itu berhenti tanpa alasan untuk beberapa waktu, sehingga menciptakan impresi yang horor dan menegangkan. Kalakian sosok itu kembali melangkah menjauhi kamar kecil dan menghilang begitu saja.

Setelah beberapa waktu berlalu, dan tidak merasakan eksistensinya, Kuswan mulai memberanikan diri untuk mengintip keluar melalui sela pintu kamar kecil. Dia tidak ditemukan apa-apa di luar sana, selain jalan yang kosong dan gelap dengan ditemani oleh pepohonan bambu yang lebat dan tinggi, sekaligus suara jangkrik dan katak yang kian menghiasi suasana malam. Lantas secara terhuyung-huyung, Kuswan memberanikan diri untuk keluar dari kamar kecil, serta bergegas kembali ke rumah.

Baru saja sekitar tiga hingga lima langkah dia lalui; seketika Kuswan kembali mencium bau sigung yang diiringi oleh suara dengkuran hewan yang seiras dengan suara sosok itu dari arah belakang; sehingga membuatnya secara spontan menoleh ke sumber suara. 

Walhasil, Kuswan mendapati sosok hitam besar itu sedang berdiri bersama kerimbunan pohon bambu; menatap tajam dan menyeringai durjana yang tidak terlupakan kengeriannya. Lantas Kuswan menjerit histeris dan segera berlari menuju rumah tanpa menoleh ke belakang.

Setelah sekian lama Kuswan berlari, akhirnya dia berhasil tiba di dalam rumah. Lantas dia segera masuk ke dalam kamar tidur dan bersembunyi di balik selimut. 

Namun, sewaktu dia baru saja menyelimuti seluruh tubuhnya, terdengar suara langkah kaki dari sosok itu yang melangkah masuk ke dalam rumah, dengan diiringi oleh bau sigung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun