Kalau bukan pemberitahuan, pasti pesan masuk yang ada. Dan, seperti itulah episode-episode selanjutnya. Jadi, tidak salah jika aku berasumsi, bahwa jejaring sosial terutama Facebook ibarat khamar yg difirmankan Tuhan dalam kitab sucinya, "bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya"
Dari kejadian itu, aku mulai faham apa maksud perkataan Dulla sekitar sebulan yang lalu, dan aku mengamini perkataan itu. Sebegitu mudahnya menggait seorang perempuan dengan statusku sebagai mahasiswa Al Azhar, sebegitu percayanya seorang perempuan kepadaku karena statusku sebagai mahasiswa Al Azhar. Mungkinkah karena novel-novel Kang Abik telah menggugah jiwanya sehingga mereka mengenal mahasiswa Al Azhar seperti sosok Fahri yang sangat idealis dan Azzam yg sangat baik hati, atau memang mereka benar-benar menginginkan calon pendamping hidup yang bisa membimbinganya?! Aku tidak tahu itu. Yang jelas aku katakan, bahwa perempuan seperti itu adalah perempuan yang berfikiran sempit dan tidak berprinsip. Padahal kenyataannya, mahasiswa Al Azhar itu bukanlah malaikat atau nabi, bukan pula syetan atau iblis, tapi mereka adalah manusia biasa, yang bisa menyulap dirinya menjadi malaikat atau syetan atau bahkan dengan kata-kata bijaknya, mereka menyulap dirinya menjadi lelaki buaya maya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI