"Oke, gw sama aji 20.000 lebihnya buat beli rokok sama kacang"
"Siapa yang jalan Jim?"
"Lu lah..sama Andra, kan lu udah gw pinjemin"
"Sial ! pinjem motor lu ya Ji"
"Ya..tapi hati-hati klo ada polisi, soalnya pajaknya belum dibayar, sama knalpotnya racing"
"Ini motor biasa buat balap malem lu yah?"
"Iya Dra, pelan-pelan aja bawanya Can...soalnya udah korekan biar ngga boros"
Begitulah seorang Andra, salah satu teman kami dari kelas lain. Dulu dia pernah bercerita tentang mimpinya dengan banggga; dia membeli satu gentong minuman namun diperjalanannya dia ditangkap oleh polisi kemudian setelah terbangun dari mimpinya ternyata celana dan kasurnya basah. Sontak saja kami semua tertawa terbahak-bahak, tentu saja selain dari ceritanya yang lucu kemudian terpikirkan bagaimana mungkin seseorang bangga kalau dia bermimpi membawa minuman satu gentong.
Saya, Jimmy,Andra bersama dua teman kami Irva dan Aji akhirnya pergi ke suatu gang sepi sebelah warung yang didalamnya ada jalan berundak turun menuju suatu pemukiman penduduk dekat dengan sungai. Terasa angin sepoi-sepoi dan pepohonan rindang, tentu saja dengan pemandangan sungai dan atap-atap rumah penduduk yang padat. Jalan gang ini memang jarang sekali dilewati karena ada jalan lain alternatif yang bisa dilalui oleh kendaraan. Andra mengajukan sebuah tantangan dimana kami semua harus minum dengan sedotan, kalau bisa sampai habis dia akan menambahkan satu botol lagi minuman yang sama.
"Kentang Dra..lu janjikan tadi !"
"Oke Can! Irva ayo anterin gw"