Quokka, yang juga dikenal sebagai wallaby scrub berekor pendek (Setonix brachyurus), merupakan satu-satunya anggota genus Setonix, adalah makropoda kecil seukuran kucing domestik.Â
Seperti marsupial lain dalam keluarga makropoda (seperti kanguru dan walabi), quokka adalah hewan herbivora dan terutama aktif di malam hari.
Quokka ditemukan di beberapa pulau kecil di lepas pantai Australia Barat, terutama Rottnest Island, tak jauh dari Perth, dan juga Bald Island dekat Albany, dalam populasi yang terisolasi ersebar di hutan dan padang rumput pesisir antara Perth dan Albany. Sebuah koloni kecil dari quokka juga ada di batas timur di kawasan lindung Cagar Alam Two Peoples Bay, di mana mereka hidup berdampingan dengan potoroo Gilbert yang terancam punah.
Ketenaran Quokka telah membuat mereka terancam di habitat aslinya dan mengalami tingkat stres yang tinggi di kebun binatang.
Kamera berkedip. Tertawa. Jeritan lembut. Ribuan tangan mencoba membawanya. Berbeda dengan situasi di jejaring sosial, para quokka bertahan hidup secara paksa dengan turis dari seluruh dunia. Korban humanisasi, foto-fotonya dengan senyum permanen semakin tersebar secara umum.
Ketenaran digital ini telah menarik jutaan pengunjung ke kebun binatang Australia, yang dikunjungi wisatawan dalam upaya untuk berswafoto dengan hewan-hewan ini.Â
Tanpa disadari, aktivitas ini mempengaruhi perilaku dan kesejahteraan spesimen penangkaran, yang menderita stres kronis akibat interaksi dengan manusia.
Quokka yang dalam tekanan
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Pusat Ilmu Kesejahteraan Hewan di Universitas Melbourne, quokka cenderung memodifikasi aktivitas dan pola perilaku mereka saat berinteraksi dengan wisatawan.