Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dalam Diam

8 Juli 2022   05:17 Diperbarui: 8 Juli 2022   05:25 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ayah dan ibunya tidak ada membela Nonon. Kedua orang tuanya menasehati Nonon agar sabar dan tabah dalam menjalani semuanya.

"Kehidupan rumah tangga itu pasti ada ujiannya nak, bersabarlah", kata ibunya.

"Ujian hidup baru saja kamu rasakan, kalau kamu tidak sabar maka kamu tidak akan naik kelas", kata ayahnya.

Nonon kebingungan, hal apa yang harus dilakukannya. Sementara dia tidak punya pekerjaan. Yang bekerja hanyalah suaminya, si Mamat. Dia malu dengan dirinya, dan air mata yang telah dia tumpahkan di rumah kedua orang tuanya seakan sia-sia. Nonon kembali diam dan pulang ke rumah. Kini dia melanjutkan kehidupannya dengan suaminya walau dalam serba kekurangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun