Namun ayah dan ibunya tidak ada membela Nonon. Kedua orang tuanya menasehati Nonon agar sabar dan tabah dalam menjalani semuanya.
"Kehidupan rumah tangga itu pasti ada ujiannya nak, bersabarlah", kata ibunya.
"Ujian hidup baru saja kamu rasakan, kalau kamu tidak sabar maka kamu tidak akan naik kelas", kata ayahnya.
Nonon kebingungan, hal apa yang harus dilakukannya. Sementara dia tidak punya pekerjaan. Yang bekerja hanyalah suaminya, si Mamat. Dia malu dengan dirinya, dan air mata yang telah dia tumpahkan di rumah kedua orang tuanya seakan sia-sia. Nonon kembali diam dan pulang ke rumah. Kini dia melanjutkan kehidupannya dengan suaminya walau dalam serba kekurangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H