"Pelangi, gimana khabar skripsimu apa udah di ACC BAB 1 nya". Pertanyaan ini sangat menampar telinganya Pelangi. Dengan berat dia menjawab, "belum kak, masih dalam kardus tuh" katanya. "Oh...gitu baguslah ya, ga usah dikerjakan ga usah diperbaiki biar jadi mahasiswa abadi kamu", kata kakaknya. Mendapat kata-kata seperti ini seakan memacu kembali semangat Pelangi untuk memperbaiki BAB 1 nya, sepulang dari MDA, dia mengambil BAB 1 nya dan memperbaiki di tempat temannya yang punya rental komputer.
Di sana dia dengan tekun merevisi semua kalimat yang ada coretan dari pak Rusli. Setelah semua selesai diperbaikinya, lalu keesokan harinya Pelangi membawa BAB 1 nya itu langsung ke pembimbing 1, yakni pak Nursal saeran. Sampai di ruangannya pak Nursal, tanpa disadari dia rupanya dah nyerotos aja, "pak maaf ini semalam udah saya kasih sama pak Rusli, banyak sekali coretannya, namun tak ada satupun dikasih tau kalimat apa yang harus aku letakkan disana sebagai pengganti nya pak", begitulah kata pelangi.
Entah karena kasian atau karena apa, tak taulah yang jelas pak Nursal pun meminta pelangi untuk mengambil pulpen yang ada di atas meja disebelahnya Pelangi. Kemudian pak Nursal menulis kalimat yang harus diperbaikinya, Karena walau sudah diperbaiki yang ada coretan itu namun pelangi tetap menandai apa yang sudah dicoret-coret oleh pembimbing duanya. "Nah ini gantinya ya", kemudian pak Nursal meng ACC BAB 1 nya. "Alhamdulillah... Pak Nursal baik sekali..katanya dalam hati. "Baik pak, terimakasih banyak pak" sahut Pelangi, kemudian dia permisi lalu keluar dari ruangannya pak Nursal.
Setelah itu dia pun bergegas mencari pak Rusli dan menyodorkan BAB 1 nya yang sudah di ACC oleh pak Nursal. Begitu ketemu, pak ini yang semalam udah saya perbaiki katanya. Pak Rusli kaget karena sudah ada tanda ACC dari pembimbing satu. Dia pun terpaksa meng ACC nya juga tanpa banyak komentar. Sebelum keluar pak Rusli berkata, "nanti kalau BAB 2 saudara sudah siap bawa ke saya dulu ya", kata Pak Rusli. "Baik pak" sahut pelangi.
Dalam hati ia bergumam, "itu makanya pak...semalam harusnya bapak kasih tau aku bahasa apa yang tepat untuk aku tulis dicoretannya bapak,..aku ini orang susah pak, kuliyah sambil kerja. Tapi malah bapak cuekin aku,..tau ga bapak, hampir saja aku jadi mahasiswa abadi gara-gara coretan bapak di BAB 1 ku ini. Untung saja ada kakak ku yang kasih ingat aku, dan beruntung juga ada petunjuk dari Allah agar aku bawa coretan bapak ini ke pak Nursal, ya Alhamdulillah akhirnya sekarang bapak sudah ACC BAB 1 ku ini kan"...beginilah ocehan Pelangi dalam hatinya.
Sambil membawa BAB 1 nya Pelangi berjalan menuju perpustakaan untuk mencari istilah-istilah yang diperlukannya dalam kelanjutan skripsi nya di BAB 2. Setelah dapat yang ia cari, maka ia pun bergegas pulang untuk siap-siap berangkat ke MDA yang lumayan jauh dari tempat kos nya.
Sesampainya di MDA dia pun masuk kelas dan membuka pelajaran seperti biasa. Anak-anak sangat patuh dan suka belajar dengan Pelangi. Karena Pelangi orangnya disiplin dan sedikit galak kalau anak-anaknya ribut. Tetapi tak jarang juga Pelangi tersenyum jika anak-anaknya bikin lucu. Mereka ketawa bersama. Yah...layaknya seperti guru yang lain juga.
Sekarang pelangi dan kakaknya yang bernama Darmi sudah sama-sama mengajar di tempat yang sama. Setelah jam pelajaran habis dan mereka siap-siap mau pulang, tiba-tiba datanglah seorang bapak yang masih muda menjumpai mereka berdua. Bapak itu berkata :
Bapak : Assalamualaikum
Pelangi dan kak Darmi : wa Alaikum salam.
Bapak : Perkenalkan nama saya si jup, saya ingin ngobrol sama ibu berdua, boleh ?