Do'a adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap insan. Karena melalui do'a semua pinta bisa disampaikan kepada Allah Tuhan Yang Mahakuasa agar terkabul.
Melalui do'a juga semua orang berharap akan sampai pada tujuannya. Contohnya seorang anak, jika ingin terkabul cita-citanya, ia dan orang tuanya pasti akan rajin berdo'a.Â
Kisah di bawah ini juga bisa jadi contoh, mari kita baca.
Dikisahkan oleh seorang dokter yang sangat terkenal. Beliau adalah seorang dokter ahli bedah. Namanya dokter Ihsan.Â
Dokter Ihsan berencana akan menghadiri sebuah seminar yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.
Setelah perjalanan pesawat sekitar satu jam tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.
Setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat, beliau cepat-cepat mendatangi informasi bandara.Â
Lalu berkata kepada petugas bandara. Saya ini dokter spesialis. Tiap menit nyawa manusia bergantung kepada saya. Dan sekarang kalian meminta kepada saya untuk menunggu pesawat diperbaiki selama 16 jam.
Sepertinya dokter Ihsan sedikit kesal dengan kejadian itu. Dengan tenang kemudian petugas informasi menjawab.Â
Maaf pak dokter, jika anda terburu-buru ingin sampai ditujuan anda, anda bisa saja menyewa mobil sendiri ke lokasi tujuan itu.Â
Tempat yang anda tuju tidak jauh kok dari sini kira-kira dengan mobil, 3 jam perjalanan sudah sampai di tempat tujuan.
Mendengar penjelasan dari petugas bandara, dokter Ishan setuju, dan kemudian beliau menyewa mobil.Â
Tapi baru saja berjalan 5 menit tiba-tiba cuaca mendung datang mendera. Terlihat langit seakan mau runtuh.Â
Tak lama kemudian disusul dengan turunnya hujan besar yang disertai dengan petir dan badai.Â
Sehingga mengakibatkan jarak pandang sangat pendek. Setelah mobil berjalan hampir 2 jam mereka jadi tersadar bahwa ternyata mereka sudah tersesat.Â
Mereka nggak tahu jalan entah ke mana mau diarahkan. Dalam hujan yang sangat deras mereka kelelahan. Maka mereka pun berhenti.Â
Setelah berhenti dokter melihat ada sebuah rumah kecil yang tidak jauh dari tempat mereka berhenti. Terlihat ada lampu di dalamnya.
Kemudian mereka turun dari mobil dan menghampiri rumah itu, lalu mengetuk pintunya.Â
Setelah pintu diketuk, terdengar suara wanita tua datang membukakan pintu dan mempersilahkan mereka masuk.
Mereka masuk dan meminta izin kepada wanita tua itu untuk beristirahat sejenak di rumah itu, kemudian dokter Ihsan meminjam telepon.
Ibu tua itu berkata, nak apa kamu tidak sadar kamu itu berada di mana. Di sini tidak ada telepon, tidak ada listrik, di sini cuma ada lampu colok seperti ini, sambil ibu tua itu menunjuk kepada lampu semprong yang menyala di lantai.
Dokter Ihsan pun terdiam. Melihat dia kedinginan ibu tua itu membuatkan teh untuk dokter Insan dan sahabatnya, lalu menyuguhkan beberapa makanan dan mempersilahkan untuk dicicipi.
Di saat dokter Ihsan mencicipi hidangan, ibu tua itu minta izin untuk melakukan shalat. Dia kemudian mengambil wudhu lalu melakukan salat dan berdo'a panjang sekali.Â
Setelah ibu tua itu selesai berdoa, dokter Ihsan pun menghampiri ibu tua itu dan menanyakan kepadanya tentang apa yang dido'akannya.
Ibu tua itu berkata bahwa dia sedang mendoakan kesembuhan untuk cucunya. Dia berkata bahwa apapun yang dikatakannya selama ini sudah terkabul.
Hanya satu ini yang belum dikabulkan Allah yaitu berjumpa dengan seorang dokter untuk kesembuhan cucunya.
Setelah itu dia menghampiri cucunya yang terbaring dengan sangat lemah di tempat tidur di sebelah tempat shalatnya.
Kemudian dokter Ihsan melihat anak tersebut dan bertanya tentang siapa dia.Â
Ibu tua itu pun menjawab bahwa itu adalah cucunya. Keadaannya yatim piatu dan sedang mengalami sakit.
Dia menceritakan kepada dokter Ihsan bahwa dia sudah bawa cucunya itu berobat kemana-mana namun tidak kunjung sembuh.
Ada orang berkata kepadanya, bahwa hanya ada seorang ahli bedah yang bisa mengobati cucunya itu, namun tempat tinggalnya jauh sekali, dan tidak mungkin untuk ibu tua itu menjumpai dokter tersebut. Nama dokter itu adalah dokter Ihsan.
Mendengar hal itu dokter Ihsan pun menangis. Subhanallah, do'a ibu lah yang sudah membuat pesawat yang saya tumpangi rusak, hingga akhirnya Allah mengirim saya ke tempat ibu saat ini.Â
Sayalah dokter Ihsan itu Bu. Dokter yang ibu cari, katanya kepada ibu tua itu.
Mendengar hal itu ibu tua itupun menangis, dan mengatakan kepada sang dokter subhanallah.Â
Terima kasih ya Allah terima kasih pak dokter. Allah telah mempertemukanmu denganku.
Saudaraku, dari kisah di atas, dapat diambil pelajaran, bahwa tidak ada yang tidak mungkin dengan do'a.Â
Sungguh keajaiban do'a itu sangat luar biasa. Oleh karena itu jangan bosan berdo'a untuk hal-hal yang kita kita inginkan.Â
Karena Allah akan memudahkan seorang mencapai tujuannya dengan do'a yang ia pintakan, walau itu mustah
il rasanya di akal manusia.
Demikian semoga kisah ini bermanfaat.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H