Di saat dokter Ihsan mencicipi hidangan, ibu tua itu minta izin untuk melakukan shalat. Dia kemudian mengambil wudhu lalu melakukan salat dan berdo'a panjang sekali.Â
Setelah ibu tua itu selesai berdoa, dokter Ihsan pun menghampiri ibu tua itu dan menanyakan kepadanya tentang apa yang dido'akannya.
Ibu tua itu berkata bahwa dia sedang mendoakan kesembuhan untuk cucunya. Dia berkata bahwa apapun yang dikatakannya selama ini sudah terkabul.
Hanya satu ini yang belum dikabulkan Allah yaitu berjumpa dengan seorang dokter untuk kesembuhan cucunya.
Setelah itu dia menghampiri cucunya yang terbaring dengan sangat lemah di tempat tidur di sebelah tempat shalatnya.
Kemudian dokter Ihsan melihat anak tersebut dan bertanya tentang siapa dia.Â
Ibu tua itu pun menjawab bahwa itu adalah cucunya. Keadaannya yatim piatu dan sedang mengalami sakit.
Dia menceritakan kepada dokter Ihsan bahwa dia sudah bawa cucunya itu berobat kemana-mana namun tidak kunjung sembuh.
Ada orang berkata kepadanya, bahwa hanya ada seorang ahli bedah yang bisa mengobati cucunya itu, namun tempat tinggalnya jauh sekali, dan tidak mungkin untuk ibu tua itu menjumpai dokter tersebut. Nama dokter itu adalah dokter Ihsan.
Mendengar hal itu dokter Ihsan pun menangis. Subhanallah, do'a ibu lah yang sudah membuat pesawat yang saya tumpangi rusak, hingga akhirnya Allah mengirim saya ke tempat ibu saat ini.Â
Sayalah dokter Ihsan itu Bu. Dokter yang ibu cari, katanya kepada ibu tua itu.