Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ikut Berkurban adalah Salah Satu Bukti bahwa Kecintaan kepada Allah Melebihi Cinta kepada yang Lain

28 Juni 2023   12:49 Diperbarui: 28 Juni 2023   13:25 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menyembelih hewan kurban adalah salah satu ibadah yang dilakukan bagi umat muslim yang punya kemampuan dan kemauan.

Mampu adalah sanggup dan mau untuk berkurban. Berkurban karena ingin lebih dekat kepada Allah daripada makhluknya. 

Pada hari ini kita semua akan menyaksikan kerendahan hati orang-orang yang kaya yang mau berkurban semata-mata mengharap Ridhanya Allah SWT.

Bukan karena ingin dihormati oleh manusia. Bukan pula karena sifat ria. Akan tetapi karena cinta kepada Sang khalik, melebihi cintanya kepada dunia dan isinya.

Kecintaan terhadap Allah ini dilakukan salah satunya melalui ibadah kurban. Seperti halnya yang dilakukan oleh nabi Ibrahim kepada anaknya Ismail.

Dalam usianya yang sudah tua. Namun belum juga dikaruniai seorang anak. Saat itu nabi Ibrahim meminta kepada Allah agar dikaruniai keturunan. Lalu beliau berdo'a kepada Allah, dan Allah mengabulkan do'anya. 

Disaat anaknya Ismail lagi pintar-pintarnya. Sedang jadi mainan dipelupuk matanya nabi Ibrahim dan istrinya Siti Hajar.

Pada saat itu pula beliau diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anaknya sebagai kurban. Bayangkan saudaraku, kalaulah seandainya kita yang diminta Allah untuk melakukan yang demikian, mungkin saja kita tidak akan sanggup melakukannya.

Namun nabi Ibrahim dalam keadaan hati yang gundah gulana, ditambah pula perasaan yang sangat pilu, akan berpisah dengan anaknya  tercinta. Perintah ini dilaksanakannya dengan penuh keikhlasan. Dengan terlebih dahulu disampaikannya pula kepada putranya Ismail.

Tapi apa jawab Ismail kepada ayahnya. Wahai ayahanda tercinta, apakah ini perintah dari Tuhanmu? Kalau iya, lakukanlah wahai ayahku. 

Nabi Ibrahim kaget, melihat ketulusan hati anaknya Ismail. Dia mau dengan ikhlas disembelih oleh ayahnya, atas dasar ketaatan kepada perintah Allah SWT. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun