Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khairunnas Anfa'uhum Linnas

25 Desember 2022   21:18 Diperbarui: 26 Desember 2022   05:21 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya Pak Bakhri. Dia adalah seorang pensiunan dari salah satu perusahaan yang ada di provinsi Riau. Karena kecelakaan kerja maka kakinya sebelah kiri mengalami cacat. Tepatnya terpotong oleh alat pada tempat dia bekerja. 

Image caption dokpri inilah  Pak Bakhri yang pakai selana merah
Image caption dokpri inilah  Pak Bakhri yang pakai selana merah

Jadilah dia seorang cacat yang hanya punya kaki sebelah. Pak Bakhri cacat kaki, akan tetapi bukan cacat mental. Pak Bakhri malah sekarang sangat bermanfaat buat anak-anak cacat yang ada di sekitar Riau bahkan di luar daerah Riau. 

Pak Bakhri adalah orang yang sangat istimewa. Kecacatannya bukan membuat dia down akan tetapi malah membuat dia berfikiran maju bagaimana agar hidupnya tetap bermanfaat bagi manusia yang lainnya.

Uang pensiunnya yang ia terima sebahagiannya dia beliakan lahan untuk mendirikan sebuah panti asuhan. Dengan bersusah payah dan semangat yang sangat luar biasa, pak Bakhri dan istrinya berusaha membersihkan lahan yang sudah ia beli.

Banyak pohon besar-besar yang tumbuh pada tahan yang telah beliau beli. Maka pohon-pohon itu beliau tebang berdua dengan istrinya. Padahal kakinya hanya tinggal sebelah. Pak Bakhri sangat pantas untuk dicontoh.

Setelah lahan itu selesai beliau bersihkan. Maka mulailah beliau mendirikan bangunan sekolah di tanah itu. Dengan bermodalkan uang pensiunan. Ditambah lagi beliau dapat juara atlit pada lomba renang, walau dengan kaki sebelah, maka uang itulah yang beliau bangunkan ke sekolah tersebut.

Ternyata Pak Bakhri semasa ia bekerja di perusahaan itu adalah seorang atlit luar biasa yang menguasai beberapa cabang olah raga termasuk berenang. Setelah sekolah itu berdiri, usaha Pak Pak Bakhri tidak hanya sampai di situ saja. Beliau mulai melangkah ke rumah-rumah penduduk dengan memakai tongkat kayu di ketiaknya sebagai pengganti kakinya. 

Dia mengetuk pintu-pintu penduduk yang ada di sekitar sekolahnya agar mau menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah yang telah ia bangun. Namun reaksi penduduk pada waktu itu kurang merespon dengan baik. Padahal tujuan beliau sangatlah mulia. Yaitu menampung anak-anak cacat yang berkebutuhan khusus untuk didiknya agar jadi anak yang berguna.

Engkau luar biasa Pak Bakhri. Saya beruntung sudah berkenalan denganmu hari ini. Kami yang sehat ini saja belum tentu bisa melakukan hal yang bapak lakukan. Hatimu sungguh luar biasa. Lapang seluas langit dan bumi. Padahal engkau orang cacat akan tetapi engkau memikirkan hidup anak-anak cacat lainnya. 

Berkat hati mulianya beliau mendirikan panti asuhan untuk anak-anak cacat ini, dengan uang pribadinya. Ditambah lagi karena adanya prestasi beliau yang luar biasa, maka pak Bakhri ini ternyata pernah diundang pada acara kick Andy. Wow, Pak Bakhri sungguh luar biasa. Akhirnya pak Bakhri semakin di kenal oleh banyak orang.

Karena kesabarannya juga sampai saat ini Alhamdulillah anak-anak cacat yang berkebutuhan khusus sudah banyak yang bersekolah di panti asuhannya. Termasuk anak saya sendiri. Saya sangat terharu mendengar cerita dari Pak Bakhri. Saya terharu juga melihat luasnya kasih sayang yang beliau miliki bersama istri dan anaknya yang mengelola panti asuhan itu. 

Apalagi melihat banyaknya anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di sana. Dengan berbagai macam kecacatannya. Berbagai macam anak-anak tuna ada di sana. Hanya ikan tuna yang tidak ada selorohnya kepada saya. Alhamdulillahnya beliau di sana dibantu oleh sekitar empat belas orang guru yang mendidik anak-anak tersebut.

Banyak sekali pengalaman yang mereka lalui di sana sebagai pendidik. Tadi saya sempat berbincang dengan dua orang guru yang ada di sana. Yakninya guru bidang terapi dan guru bidang psikologi anak. Guru bagian terapi bercerita, "kalau tangannya sering sekali berdarah digigit oleh anak-anak itu saat melakukan terapi oral untuk berbicara."

Sedangkan guru bidang psikologi anak bercerita bahwa "ada guru-guru yang dicekik oleh anak muridnya jika anak-anak itu tidak suka belajar dengan guru tersebut. Ada juga yang disepak pinggangnya dari belakang." Ya Allah perjuangan mereka sangat luar biasa.

Untuk diketahui bersama. Anak-anak di sana datang dari berbagai macam masalah yang ia hadapi. Ada yang setres karena cita-citanya tidak tercapai. Ada yang setres karena ayah ibunya bercerai lalu dia ditinggal begitu saja dan tidak ada yang mengurusnya lagi. 

Ada yang memang sudah dibuang oleh keluarganya. Karena ayah ibunya sudah meninggal. Abangnya sudah menikah. Mau dibawa ke rumah istri, akan tetapi istri dan mertuanya tidak menerima. Mau ditinggal sendiri di rumah keadaanya cacat siapa yang akan memgurusnya. Maka akhirnya diantarkanlah ke sana.

Ada juga yang sudah makan dari tong sampah. Baju compang camping. Keluarganya tidak jelas. Karena dia itu anak yang dijual oleh keluarganga, lalu dibeli oleh si A, si A jual lagi sama si B, lalu si B jual lagi sama si C. Akhirnya si C karena sudah tinggal sebatang kara sementara anak ini keadaanya amat sangat berbahaya akhirnya dibiarkan saja dan tidak diurus lagi. Maka akhirnya oleh aparat yang berwenang diantarkanlah ke sana.

Ada juga anak yang setres karena dibuang ke hutan oleh orang kampung mereka. Sementara mereka sudah punya bayi yang harus dia urus. Ayah ibunya sudah meninggal, suaminyapun meninggal. Sebab ini beliau setres, dan orang kampung tidak sanggup mengurusnya maka dibuanglah anak ini ke hutan. 

Maka pada suatu waktu ada yang menemukannya. Akhirnya dianatarlah ke panti asuhannya Pak Bakhri. Pak Bakhri menerima dengan lapang dada. Dia dan istrinya serta guru-guru di sana mengurus semua anak-anak tanpa terkecuali dengan sabar dan ikhlas. Alhamdulillah sampai saat ini sudah banyak perubahan yang terdapat pada diri anak-anak yang mereka urus dan mereka didik. 

Pak Bakhri,...jujur, selama ini baru kali ini saya berjumpa dengan orang sebaik dan setulus bapak. Menurut saya hal ini sangat tidak gampang. Hanya satu dalam seribu orang yang bisa melakukannya yaitu bapak. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya tuliskan tentang bapak. Namun air mata saya tak bisa saya bendung. Saya sangat salut kepada bapak. 

Saya titip anak saya kepada bapak dan ibu ya, semoga kelak anak saya akan jadi manusia berguna seperti bapak. Saya selalu berdoa semoga bapak dan ibu serta semua guru-guru yang ada di sana dipanjangkan umurnya, disabarkan terus dan di ikhlaskan terus dalam mendidik anak-anak kami. 

Bapak dan ibu, serta semua guru-guru yang ada di sana adalah orang-orang yang sangat istimewa. Karena saya yakin anak-anak yang istimewa hanya akan diberikan, dikasih dan dididik oleh orang-orang yang istimewa pula. Semoga panti asuhan yang bapak bina akan terus berkembang. 

Semoga donatur semakin banyak. Semoga semua yang telah diinfakkan dan disedekahkan oleh siapa saja buat panti asuhan bapak dibalas pahala oleh Allah SWT, terutama jasa bapak dan  serta seluruh jajaran yang terlibat dalam pengembangan pendidikan di panti asuhan bapak juga dibalas pahala yang berganda. Aamiin ya rabbal'alamiin. Salam hormat saya buat bapak dan semua guru-guru yang ada di sana. 

Saya salut dengan motto yayasan bapak. "Kekurangan bukan menjadi alasan untuk mencapai suatu prestasi dan cita-cita" Mantap sekali bapak. Sangat menginspirasi saya. Sekali lagi terima kasih sudah mau terima anak saya ikut belajar di tempat bapak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun