Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khairunnas Anfa'uhum Linnas

25 Desember 2022   21:18 Diperbarui: 26 Desember 2022   05:21 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkat hati mulianya beliau mendirikan panti asuhan untuk anak-anak cacat ini, dengan uang pribadinya. Ditambah lagi karena adanya prestasi beliau yang luar biasa, maka pak Bakhri ini ternyata pernah diundang pada acara kick Andy. Wow, Pak Bakhri sungguh luar biasa. Akhirnya pak Bakhri semakin di kenal oleh banyak orang.

Karena kesabarannya juga sampai saat ini Alhamdulillah anak-anak cacat yang berkebutuhan khusus sudah banyak yang bersekolah di panti asuhannya. Termasuk anak saya sendiri. Saya sangat terharu mendengar cerita dari Pak Bakhri. Saya terharu juga melihat luasnya kasih sayang yang beliau miliki bersama istri dan anaknya yang mengelola panti asuhan itu. 

Apalagi melihat banyaknya anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di sana. Dengan berbagai macam kecacatannya. Berbagai macam anak-anak tuna ada di sana. Hanya ikan tuna yang tidak ada selorohnya kepada saya. Alhamdulillahnya beliau di sana dibantu oleh sekitar empat belas orang guru yang mendidik anak-anak tersebut.

Banyak sekali pengalaman yang mereka lalui di sana sebagai pendidik. Tadi saya sempat berbincang dengan dua orang guru yang ada di sana. Yakninya guru bidang terapi dan guru bidang psikologi anak. Guru bagian terapi bercerita, "kalau tangannya sering sekali berdarah digigit oleh anak-anak itu saat melakukan terapi oral untuk berbicara."

Sedangkan guru bidang psikologi anak bercerita bahwa "ada guru-guru yang dicekik oleh anak muridnya jika anak-anak itu tidak suka belajar dengan guru tersebut. Ada juga yang disepak pinggangnya dari belakang." Ya Allah perjuangan mereka sangat luar biasa.

Untuk diketahui bersama. Anak-anak di sana datang dari berbagai macam masalah yang ia hadapi. Ada yang setres karena cita-citanya tidak tercapai. Ada yang setres karena ayah ibunya bercerai lalu dia ditinggal begitu saja dan tidak ada yang mengurusnya lagi. 

Ada yang memang sudah dibuang oleh keluarganya. Karena ayah ibunya sudah meninggal. Abangnya sudah menikah. Mau dibawa ke rumah istri, akan tetapi istri dan mertuanya tidak menerima. Mau ditinggal sendiri di rumah keadaanya cacat siapa yang akan memgurusnya. Maka akhirnya diantarkanlah ke sana.

Ada juga yang sudah makan dari tong sampah. Baju compang camping. Keluarganya tidak jelas. Karena dia itu anak yang dijual oleh keluarganga, lalu dibeli oleh si A, si A jual lagi sama si B, lalu si B jual lagi sama si C. Akhirnya si C karena sudah tinggal sebatang kara sementara anak ini keadaanya amat sangat berbahaya akhirnya dibiarkan saja dan tidak diurus lagi. Maka akhirnya oleh aparat yang berwenang diantarkanlah ke sana.

Ada juga anak yang setres karena dibuang ke hutan oleh orang kampung mereka. Sementara mereka sudah punya bayi yang harus dia urus. Ayah ibunya sudah meninggal, suaminyapun meninggal. Sebab ini beliau setres, dan orang kampung tidak sanggup mengurusnya maka dibuanglah anak ini ke hutan. 

Maka pada suatu waktu ada yang menemukannya. Akhirnya dianatarlah ke panti asuhannya Pak Bakhri. Pak Bakhri menerima dengan lapang dada. Dia dan istrinya serta guru-guru di sana mengurus semua anak-anak tanpa terkecuali dengan sabar dan ikhlas. Alhamdulillah sampai saat ini sudah banyak perubahan yang terdapat pada diri anak-anak yang mereka urus dan mereka didik. 

Pak Bakhri,...jujur, selama ini baru kali ini saya berjumpa dengan orang sebaik dan setulus bapak. Menurut saya hal ini sangat tidak gampang. Hanya satu dalam seribu orang yang bisa melakukannya yaitu bapak. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya tuliskan tentang bapak. Namun air mata saya tak bisa saya bendung. Saya sangat salut kepada bapak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun