Saat mendengar kata pasar, mungkin yang terbesit di kepalamu adalah kotor, bau, becek, ramai, berdesak-desakan dan masih banyak lagi. Namun, setelah kamu datang ke Pasar Papringan, pemikiran tersebut pasti akan berbeda. Pasar Papringan adalah pasar tradisional yang akan mengajak para pengunjung merasakan sensasi kembali ke masa lalu seperti mesin waktu.
      Digagas pertama kali oleh Singgih Susilo Kartono, Pasar Papringan merupakan program pengembangan desa yang dijalani oleh komunitas Spedagi (Sepeda pagi) yang ada di Dusun Ngadiprono, Temanggung, Jawa Tengah.
      Awal mula berdirinya komunitas Spedagi (Sepeda pagi) karena kondisi kesehatan Singgih Susilo Kartono yang kurang baik. Kemudian beliau memutuskan untuk mendirikan komunitas tersebut demi meningkatkan kesehatannya. Adapun kegiatan dari komunitas Spedagi adalah bersepeda. Komunitas Spedagi biasanya bersepeda melewati desa-desa yang masih asri dengan papringannya. Namun sayangnya, papringan tersebut sebagian besar masih terbengkalai dan belum bisa dimanfaatkan dengan baik dan optimal.
      Singgih Susilo Kartono melihat papringan memiliki potensi sumber daya melimpah dan sumber daya material yang berguna di masa depan. Selain itu, pohon bambu itu sendiri sangat multifungsi dalam berbagai hal seperti konstruksi, aplikasi produk yang beraneka ragam dan masih banyak lagi. Dengan alasan tersebut dan beberapa alasan lain, ahirnya Singgih mengembangkan potensi yang ada dengan mendirikan "Pasar Papringan". Pasar Papringan inilah yang mengantarkannya menerima penghargaan Kick Andy Hero's.
      Sempat libur selama masa pandemi, Pasar Papringan kini resmi dibuka kembali. Penutupan pasar dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan langkah antisipasi terhadap risiko penularan virus corona (covid-19). Pasar Papringan Ngadiprono libur hampir 2 tahun lamanya sejak Minggu Wage, 29 Maret 2020 dan kembali dibuka pada Minggu Wage, 27 Februari 2022. Untuk berkunjung ke Pasar Papringan setelah pandemi, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, seperti :
Dimana lokasinya?
      Tepatnya, Pasar Papringan Ngadiprono terletak di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Namun sebelumnya, pasar ini terletak di Desa Kandangan sebelum ahirnya berpidah tempat.
Bagaimana rute perjalanan menuju kesana?
      Untuk sampai di Pasar Papringan, dari pusat kota kurang lebih sejauh 11 km. Dari Temanggung kita menuju Kecamatan Kedu. Setelah sampai di perempatan Pasar Kedu, belok kanan lurus mengikuti jalan hingga sampai lokasi. Perjalanan menuju lokasi cukup mudah karena di beberapa sudut jalan terdapat papan penunjuk. Sebelum sampai di lokasi, terdapat parkiran untuk pengunjung. Lokasi parkiran itu sendiri bisa dibilang cukup jauh dengan lokasi pasar, namun masih bisa di tempuh dengan jalan kaki. Untuk sampai di lokasi pasar, para pengunjung masih harus berjalan melewati perkampungan dan kawasan rerimbunan pohon bambu untuk pada ahirnya tiba di lokasi tujuan.
Mengapa dikatakan unik?
      Berbeda dengan pasar lainnya, Pasar Papringan dikatakan unik karena digelar di kawasan hutan bambu, menggunakan uang keping bambu sebagai alat tukar dan masih banyak keunikan yang lain. Bukan hanya makanan dan minuman yang dijual, beraneka ragam kerajinan bambu, hasil pertanian para penduduk desa juga ikut melengkapi. Selain itu, pasar ini hanya dibuka pada hari Minggu Wage dan Minggu Pon mulai pukul 06:00 sampai 12:00 WIB. Cukup unik bukan? Itu artinya, dalam 35 hari Pasar Papringan hanya buka dua kali saja, dan dibatasi oleh waktu dari pagi sampai siang.
      Meskipun hanya buka di hari tertentu, Pasar Paringan ramai di datangi para pengunjung. Bahkan, pengunjung yang datang bukan hanya dari daerah setempat yaitu Temanggung melainkan banyak pengunjung yang datang dari luar Temanggung dengan alasan wisata, tentunya mereka juga penasaran dengan keunikan-keunikan  apa saja yang ada di Pasar Papringan.
Bayar makan nggak pakai uang?
      Sebelum pengunjung berwisata kuliner di dalam pasar, pengunjung harus menukarkan uang rupiah mereka dengan uang keping bambu atau pring. Kepingan bambu inilah yang akan menjadi alat tukar untuk berbelanja. Penggunaan uang koin/ kertas tidak akan dilayani oleh para penjual. Adapun satu keping bambu bernilai 2.000,00.
Apa saja fasilitas yang disediakan?
      Fasilitas yang tersedia di Pasar Papringan masih terbatas karena memang mengusung konsep tradisional jawa kuno. Namun tidak akan mengurangi keseruan dan tetap bisa memanjakan aktivitas para pengunjung untuk berwisata. Fasilitas-fasilitas yang ada seperti :
- Tempat parkir yang luas untuk kendaraan roda dua dan roda empat
- Tempat penukaran uang keping bambu
- Warug makanan dan minuman tradisional
- Warung jajanan tradisional
- Panggung seni dan hiburan
- Perpustakaan kecil
- Tempat ibadah
- Toilet
- Spot foto
Lalu apa saja tips-tips saat ingin berkunjung?
      Tips-tips yang akan diberikan berikut ini sangat berguna sebagai panduan saat berwisata di Pasar Papringan, yaitu :
- Pastikan kamu datang di tanggal yang benar. Karena hanya digelar pada hari-hari tertentu saja, pengunjung harus pastikan datang pada hari Minggu Wage dan Minggu Pon saja.
- Datang lebih pagi. Seperti kita ketahui, jam operasional Pasar Papringan adalah pukul 06:00-12:00 WIB. Untuk menghindari kemacetan, datang lebih pagi lebih disarankan, karena banyak pengunjung yang datang bukan hanya dari Temanggung melainkan dari luar Temanggung.
- Datang langsung tukar uang dan berwisata kuliner. Supaya tidak kehabisan stok makanan dan minuman yang tersedia, sebaiknya pengunjung langsung berbelanja. Hal ini disebabkan karena antrian membeli yang cukup banyak. Namun tenang saja karena makanan dan minuman yang disediakan sangat beragam seperti gethuk gulung, ketan bakar, sega jagung, sega abang, jenang dan masih banyak lagi.
- Bawa uang yang cukup.Â
- Bawa kamera/ ponsel untuk abadikan momen.
- Menjaga kebersihan dan kelestarian pasar dan lingkungan sekitarnya.
      Sangat menarik bukan? Banyak keunikan-keunikan yang dapat kita temui saat berkunjung ke Pasar Papringan. Lalu tunggu apalagi? Catat hari dan tanggalnya lalu segera datang ke Pasar Papringan Ngadiprono serta jangan lupa untuk mengajak semua anggota keluarga untuk bernostalgia dan menikmati makanan tradisional di Pasar Papringan Ngadiprono, Temanggung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H