Mohon tunggu...
Kholisatun Nurul Elma
Kholisatun Nurul Elma Mohon Tunggu... Mahasiswa - stay positive, but not in covid

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 21107030053

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengenal Minimalist Lifestyle untuk Kaum Milenial

16 Februari 2022   10:00 Diperbarui: 16 Februari 2022   10:05 6658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Minimalist Lifestyle (sumber : theguardian.com)

            Ketiga, mengurangi stress. Dengan minimalism kita bisa mengurangi rasa stress karena keinginan memiliki yang berlebihan. Keinginan memiliki biasanya muncul karena kita membandingkan diri dengan orang lain, misalnya saat orang lain memiliki barang-barang keluaran terbaru kita merasa iri dan ingin memilikinya, padahal barang tersebut belum tentu kita butuhkan. Menerapkan minimalism sangat membantu kita dalam membelanjakan uang, menghindari diri dari rasa iri atas sesuatu yang dimiliki orang lain.

            Keempat, menambah space untuk hal penting. Memilah/ menyortir barang-barang yang tidak penting akan menambah space atau ruang untuk melakukan hal-hal yang lebih penting. Dengan bertambahnya space/ ruang kita akan lebih fokus melakukan kegiatan lain yang lebih penting. Kita juga tidak terdistreksi terhadap tumpukan barang disekitar kita. Tempat/ ruang yang luas pun lebih nyaman digunakan dalam berkegiatan maupun beristirahat. Space yang luas dan bersih juga bisa memberikan ketenangan. 

            Kelima, berkesempatan untuk berbagi kepada sesama. Salah satu proses saat memulai minimalist lifestyle adalah decluttering. Pada saat proses decluttering kita akan menemukan barang-barang yang masih layak pakai dan tidak layak pakai. Untuk barang rusak/ tidak layak pakai kita tentu akan membuangnya, sedangkan untuk barang yang masih layak pakai bisa kita sumbangkan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Barang-barang menumpuk tak terpakai di rumah bisa jadi sangat berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

"Jangan taruh kebahagiaanmu pada barang yang kamu pakai/ punya, karena cepat atau lambat barang tersebut akan mengalami pembaharuan yang siklusnya terus berulang dan tidak akan berhenti, dan jika kamu mengikutinya kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan"

Referensi :

Lianovanda, Devi.2021."Apa itu Gaya Hidup Minimalis? Definisi, Manfaat, dan 7 Tips Memulainya". https://blog.skillacademy.com/gaya-hidup-minimalis, diakses pada 15 februari 2022

Kusuma, Ade Chandra Gita. 2021."Fiosofi Minimalis, Mengapa Penting untuk Milenial?". https://satupersen.net/blog/filosofi-minimalism-mengapa-penting-untuk-milenial, diakses pada 15 februari 2022

Alifah, Henny.2019. "Mengenal Minimalism, Apa Itu Minimalist Lifestyle?". https://www.beautynesia.id/life/mengenal-minimalism-apa-itu-minimalist-lifestyle/b-118733#:~:text=Minimalist%20lifestyle%20adalah%20sarana%20untuk%20menemukan%20kebebasan&text=Bebas%20dari%20rasa%20takut.,macam%20tagihan%20kartu%20kredit%2C%20misalnya., diakses pada 15 februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun