Mohon tunggu...
Elma Fadilah Putri
Elma Fadilah Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Small people with a big dreams.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030049

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengusung Tema "Bipolar Together" dalam Rangka Memperingati Hari Bipolar Sedunia Tahun 2022

30 Maret 2022   17:51 Diperbarui: 31 Maret 2022   01:42 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kamu tentang gangguan bipolar? Mengidap penyakit mental tentu bukanlah keinginan setiap orang. Siapapun, pria dan wanita, bisa mengalami gangguan mental. Seringkali ditandai dengan depresi dan melukai diri sendiri sampai bahkan berakhir dengan bunuh diri. Situasi ini mau tidak mau memaksa seseorang untuk mengkhawatirkan kondisi mentalnya. Walaupun kesehatan mental bukanlah topik yang sering dibicarakan, namun ternyata sangat penting untuk membeicarakannya.

Banyak sekali orang di luar sana yang mengalami gangguan mental tapi malu untuk mengungkapkannya. Hanya sedikit orang saja yang mau dengan jujur mengakui kondisi mental mereka. Tahun 2020 kemarin, dunia maya juga sempat digegerkan dengan sederet selebritis yang mengaku mengidap bipolar diantaranya Rachel Vennya, Marshanda, dan Mariah Carey.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai apa itu bipolar? Bagaimana sejarah adanya penyakit ini? Apa tujuan dari mempenringati Hari Bipolar ini? Dan bagaimana cara kita untuk ikut andil dalam peringatan ini? Mari simak penjelasan berikut.

World Bipolar Day (WBD) ialah peringatan yang dilakukan setiap tahun pada tanggal 30 Maret. Peringatan Hari Bipolar ini diperingati pada hari lahir Vincent van Gogh, seorang seniman legendaris yang didiagnosis menderita gangguan bipolar setelah wafat. Hari Bipolar Sedunia adalah inisiatif dari International Society for Bipolar Disorders (ISBD) yang bermitra yayasan International Bipolar Foundation (IBPF) dan Asian Network of Bipolar Disorders (ANBD).

Gangguan bipolar bukan masalah modern dan diagnostik dari Yunani kuno. Penyebutan tertua dari gangguan mental ini dapat ditemukan di literatur medis dari Dr. Hippocrates. Dia mencatat temuannya tentang dua suasana hati yang kontradiktif, yang saat ini disebut depresi dan mania. Pemahaman konsep modern tentang gangguan bipolar terjadi di abad ke-19. Penjelasan independen gangguan bipolar disajikan dan dibahas di Acadmie de Mdecine, Paris, pada tahun 1854 oleh ahli saraf Prancis Jules Baillarger dan psikiater Jean-Pierre Falret.

Istilah "Gangguan Bipolar" belum tercipta. Baillager menyebut kondisi itu dengan "Kegilaan bentuk ganda" dan Falret  Menyebutnya sebagai "Kegilaan melingkar". Kemudian sejak International Bipolar Foundation (IBPF) berdiri tahun 1999, penelitian terhadap gangguan bipolar ini dilakukan dan mencoba untuk membantu orang yang mengidapnya. Adanya perubahan suasana hati yang ekstrem yang tidak mendapat perhatian dan dianggap hanyalah sebuah masalah tempramental, padahal orang yang mengidapnya sedang mengalami gelombang depresi yang sangat berat atau mania. Gangguan mental ini tentunya akan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang yang mengidapnya. Untung saja, penyakit ini dapat diobati dengan pengobatan dan konseling yang ekstensif.

Penyakit bipolar ini menyebabkan perubahan suasana hati, energi, level semangat dalam beraktivitas, serta kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari secara jelas dan drastis. Gangguan bipolar memiliki tiga tipe yakni gangguan bipolar tipe I, tipe II, dan gangguan siklotimia. Hanya orang profesional yang bisa melakukan diagnosis.

Suasana hati yang dialami mulai dari periode perilaku yang sangat "up" seperti sangat bahagia atau bersemangat (disebut episode manik) sampai sangat "down" seperti sedih, acuh tak acuh dan putus asa (disebut episode depresif). Sedangkan periode manik yang tidak begitu parah disebut sebagai episode hipomanik. Dengan tema #BipolarTogether tahun ini, beberapa aspek gangguan bipolar yang perlu dipahami agar kita dapat membatu memerangi stigma sosial yang salah seperti sebagai berikut.

1. Gangguan bipolar dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan

Memang tidak mudah untuk mengetahui gejala yang diderita sebab gangguan ini tidak dapat dilihat secara langsung. Tetapi gangguan mental in bisa berdampak pada pekerjaan, hubungan dan aktivitas sehari-hari.

2. Gangguan bipolar bisa disebabkan oleh faktor genetik dan peristiwa yang menyebabkan trauma berat.

Para ilmuwan menyatakan bahwa tidak ada sebab tunggal baik perubahan genetik, peristiwa, juga kelainan pada aspek kimiawi otak yang menyebabkan gangguan bipolar. Ada gangguan bipolar yang terjadi karena dipicu oleh kombinasi beberapa kondisi biologis dan faktor lingkungan.

3. Gangguan bipolar jarang terjadi tanpa gangguan lain

Terkadang bukan hanya melibatkan gangguan psikologis, tetapi juga kondisi fisik bisa mengikuti seperti gangguan metabolisme dan migrain.

4. Setiap gangguan bipolar berbeda

Gangguan bipolar seperti sidik jari, tidak semua orang memiliki gejala yang sama dan diagnosisnya bisa sangat bervariasi.

5. Gangguan bipolar dapat mengancam jiwa dan dukungan sangatlah penting
Diperkirakan satu dari lima orang terdiagnosis gangguan bipolar meninggal karena bunuh diri. Peringatan Hari Bipolar Sedunia adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa orang-orang dengan gangguan bipolar yang sedang melalui masa-masa sulit bukanlah satu-satunya yang meghadapi masalah tersebut.

Mari bersama tingkatkan perhatianmu kepada para pengidap gangguan bipolar dan tunjukkan kepada mereka kepedulian yang kamu miiliki. Hidup dengan gangguan bipolar memang tidaklah mudah, tetapi percayalah akan selalu ada harapan seperti yang ditulis Van Gogh, "The beginning is perhaps more difficult than anything else, but keep heart, it will turn out all right." Yang berarti "Awalnya mungkin akan lebih terasa sulit dari apa pun, tetapi tetapkan hati bahwa semuanya akan baik-baik saja."

Untuk itu, tujuan utama dari memperingati Hari Bipolar Sedunia yaitu untuk membentuk kesadaran dunia terhadap gangguan bipolar dan menghapuskan stigma sosial tentang pengidap bipolar serta mendorong penerimaan. Tahun 2022 ini, bertema #BipolarTogether.

Bagi orang di luar sana yang menjalani hidup dengan gangguan bipolar, Hari Bipolar Sedunia menjadi kesempatan untuk mempelajari lebih banyak lagi tentang kondisi mental mereka, pengobatan apa saja yang bisa mereka lakukan, dan bagaimana langkah untuk mengatasi akibatnya pada kehidupan sehari-hari mereka. Sedangkan untuk orang yang tidak mengalami gangguan ini, bisa menjadi partner yang baik dengan mempunyai pandangan yang informatif tentang penyakit bipolar dan mengetahui bagaimana dampaknya bagi orang yang menjalani hidup dengan kondisi bipolar.

Ada banyak orang yang mengalami gangguan bipola mendapat stigma yang menyebabkan mereka memilih untuk menyembunyikan diagnosis mereka dan menolak untuk mencari cara pengobatan sebab mereka takut nantinya akan dijauhi atau diperlakukan berbeda oleh orang di sekitarnya. Sehingga orang bipolar tersebut tidak mendapatkan pengobatan kesehatan mental yang dibutuhkan.

Dengan peringatan hari bipolar sedunia ini, diharapkan akan ada banyak orang yang berpartisipasi. Salah satu caranya yaitu dengan memperbanyak edukasi kepada diri sendiri dan orang lain dengan banyak membaca literatur mengenai gangguan bipolar untuk dapat mengenali gejala-gejalanya. Selain itu, kamu juga perlu menghindari penggunaan kata-kata seperti "gila" atau "kamu psiko" dan atau seperti "mereka bipolar".

Kamu hendaknya menghindari penggunakan "bipolar" sebagai kata sifat untuk mendefinisikan fluktuasi ringan dalam suasana hati yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kondisi sebenarnya atau bahkan dalam kasus di mana sebenarnya kondisi itu tidak ada. Ceritakanlah kepada orang lain untuk menunjukkan kepada dunia bahwasannya memiliki gangguan mental ini bukanlah suatu hal yang memalukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun