Mohon tunggu...
Ellyta Lufihasna Wakhanda
Ellyta Lufihasna Wakhanda Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger | Full time mom | Magister Pendidikan

Sedang belajar menulis secara konsisten :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Berawal dari Lingkup Rumah Tangga, Atasi Potensi Dampak El Nino

11 September 2023   14:23 Diperbarui: 13 September 2023   14:20 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Akhir-akhir ini Indonesia sedang dilanda kekeringan. Kekeringan yang terjadi pun beragam jenisnya, yakni kekeringan yang diakibatkan oleh rendahnya curah hujan, surutnya persediaan air, dan gagalnya panen karena keringnya tanah/kandungan air, hingga menyebabkan berkurangnya pasokan komoditi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal.

Kekeringan ini juga dirasakan di lingkungan daerah penulis, dimana banyak lahan persawahan yang kering dengan kondisi tanah mulai retak-retak. Karena lahan tak lagi lembap, padi menjadi lebih mudah kering dan berwarna kecoklatan. Kondisi ini berdampak pada kualitas gabah. Ukurannya lebih kecil daripada biasanya. Sehingga, harga beras pun mengalami kenaikan dari 11.000/kg menjadi 13.000/kg.

Kekeringan tersebut merupakan salah satu efek El Nino yang "mampir" ke Indonesia akhir-akhir ini. Dilansir dari laman BMKG, El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur. El Nino memiliki efek yang beragam dalam lingkup skala global. 

Beberapa negara di kawasan Amerika Latin seperti Peru, saat terjadi El Nino akan berdampak pada meningkatnya curah hujan di wilayah tersebut. Sedangkan di Indonesia, secara umum dampak dari El Nino adalah kondisi kering dan berkurangnya curah hujan.

Ketika kita di musim kemarau ditambah El Nino jadi makin kering wilayah kita. Itu dampaknya yang jelas terjadi. BMKG mencatat fenomena El Nino telah beberapa kali terjadi di Indonesia, termasuk pada tahun 2015 dengan intensitas kuat dan pada tahun 2019 dengan intensitas lemah.

Pada tahun ini, menurut analisis BMKG, fenomena itu telah mengakibatkan kemarau di 63 persen wilayah Indonesia, termasuk Sumatra, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Diperkirakan musim kemarau akan lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya. 

Tak hanya ketahanan pangan, efek El Nino juga bisa menyebabkan munculnya beberapa ragam penyakit, terutama Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Hal ini juga dirasakan oleh penulis, anak-anak dan lingkungan terdekat penulis sendiri. Karena udara yang kering dan panas, membuat virus sangat mudah menyerang saluran pernapasan, apalagi jika banyak beraktivitas di luar ruangan. ISPA disebabkan oleh virus yang terbawa oleh polusi udara. Belum turunnya hujan, membuat polusi udara tidak bisa mengendap.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengantisipasi adanya potensi dampak El Nino. Perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan harus mewarnai keseharian masyarakat. Hal ini bisa berawal dari lingkup rumah tangga terlebih dahulu. 

Rumah Tangga yang Ramah Lingkungan

Salah satu efek El Nino adalah krisis air bersih. Sementara, jumlah konsumsi air bersih rumah tangga termasuk yang terbanyak. Percaya atau tidak, perempuan berperanan penting dalam mengatasi krisis air yang kini tengah terjadi. Pasalnya, pengguna air terbanyak berasal dari sektor rumah tangga yang sebagian besar urusan ini dikendalikan oleh para perempuan. 

Dalam sebuah sumber literatur yang penulis baca, distribusi penggunaan air bersih dalam sebuah rumah umumnya didominasi oleh aktivitas mandi sebanyak 30-35 %, kakus atau paturasan 20-30% persen, serta kegiatan mencuci 20-25 %.

Sementara untuk kebutuhan minum dan masak serta bersih-bersih hanya 15%. Oleh karena itu perlu adanya program 3P yaitu Penghematan air, Pendayagunaan ulang air bekas pakai, serta Pelestarian air di keluarga. 

Rumah Tangga yang Berdaulat Pangan

Kedaulatan pangan merupakan pemenuhan hak manusia atas pangan yang berkualitas gizi baik dan sesuai dengan budaya lokal yang ada. Rumah tangga yang memiliki kedaulatan pangan berarti berupaya memenuhi pangan mereka dari pekarangan rumah. 

Dari sumber karbohidrat baik jagung, beras, maupun sayur mayur, bumbu-bumbuan sampai buah-buahan ditanam di pekarangan rumah. Sehingga, rumah tangga memiliki keputusan mengenai bahan pangan yang akan mereka konsumsi, bukan menggantungkan dari pasokan pasar. 

Dikarenakan berdaulat pangan, maka rumah tangga dapat mengganti bahan pokok nasi dengan pangan lainnya, mungkin tidak bisa langsung 100%, tetapi bisa secara bertahap untuk mulai memvariasikan makanan sesuai kekayaan alam setempat.

Dengan adanya keragaman bahan pangan pokok juga berdampak pada variasi nutrien yang masuk ke tubuh. Semakin banyak variasi nutriennya maka semakin bagus. 

Bagi rumah tangga yang tidak memiliki pekarangan atau pekarangan tidak begitu luas/lahan sempit bisa memanfaatkan cara hidroponik, tabulampot, vertikultur, maupun aeroponik.

Rumah Tangga yang Sehat

Rumah tangga sehat merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Rumah Tangga yang sehat bisa diwujudkan dengan cara melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). 

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar mengetahui, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Sehingga efek El Nino dari segi kesehatan dapat diminimalisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun