Mohon tunggu...
Ellyta Lufihasna Wakhanda
Ellyta Lufihasna Wakhanda Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger | Full time mom | Magister Pendidikan

Sedang belajar menulis secara konsisten :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tentang Memasak dan Pendidikan untuk Anak: Sepenggal Kisah Bersama Mereka

23 Juni 2017   12:28 Diperbarui: 9 Agustus 2017   03:48 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

“Bismillah, semoga rasanya enak ya. Soalnya ga dirasain ini karena semua sedang puasa kan ya?.” Kataku.

“Aamiin...InsyaAllah enak, Bu. Kan masaknya pake hati.” Kata seorang dari mereka. Alhamdulillah, hati kecilku rasanya mau loncat-loncat girang karena mereka akhirnya tau inti dari memasak itu apa.

“Sebenernya boleh di cicipin dikit sih, asalkan nggak ditelen dan langsung di keluarin.” Kataku.

“Iya, boleh Bu. Tapi makruh.” Kata seorang anak lainnya. Alhamdulillah, ternyata ada salah satu anak yang sudah tau hukumnya dan akibatnya anak-anak yang lain pun juga ikut tahu. Ya, memasak bersama itu salah satunya dalah menularkan pengetahun.

Dari saya mulai mengerti, ternyata aktivitas memasak dan medan dapur memang cukup untuk membentuk karakter seseorang. Inilah salah satu moment yang menciptakan kedekatan antara ibu dan anak. Moment yang tepat untuk ibu dan anak bisa saling bercerita, memberi nasehat, dan bertukar pengalaman. Dari sini pun saya mengerti kenapa kok wanita tempo dulu, wanita dari generasi X dan generasi sebelumnya cenderung lebih tangguh, lebih mandiri, rela bekerja keras, tidak mudah mengeluh. Itu semua salah satunya karena medan dapurlah yang menempa mereka, memutar akal mereka agar engan uang segini bisa dapet menu makanan yang cukup untuk angota keluarganya. Berbeda dengan generasi Y dan Z yang cenderung suka pada hal-hal yang praktis dan tergantung pada kecanggihan teknologi. 

Hingga sampailah pada kesimpulan si kecil sholihahku, “Bu, kalau masak sendiri itu ternyata jauh lebih sehat, bersih dan ngirit ya..”

*FYI, usia anak yang membersamai di atas yaitu 9 dan 10 tahun.
#elw

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun