Menjalani hidup dengan tujuan mencari ridho Allah dan kerelaan pandangan dari sesama makhluq. Karena apapun yang kita kerjakan akan berpengaruh terhadap nasib diri kita maupun orang lain.
Baik atau buruk, amal salah atau amal shaleh yang kita kerjakan akan memperoleh penilaian, baik dari Allah SWT maupun dari sesama manusia.
Maka, ada sebuah budaya jawa yang juga mengingatkan bahwa “wong urip kuwi ngundhuh wohing pakarti, tegese wong kuwi bakal nampa wales apa kang ditindakake” yang artinya orang akan memperoleh balasan apa yang telah dilakukan selama hidupnya.
Disadari atau tidak, bayangan tentang hidup seseorang seringkali berbeda dengan kenyataan. Hingga, pada akhirnya hanya jika kita mampu menguasai seni memandang/melihat kenyataan hidup pribadi maupun orang lain.
Niscaya kita menjadi lebih peka terhadap kelemahan, kekuatan diri dan mengerti kesulitan yang dihadapi orang lain. Kita akan bersyukur dengan sesuatu yang bahkan itu sangat sederhana. Semoga kita semua senantiasa ditetapkan sebagai golongan orang-orang yang pandai bersyukur.
“..Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(TQS. Ibrahim: 7)
Ditulis oleh Ellyta Lufihasna Wakhanda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H