"Urus gua, please..."
He, seperti itu kira-kira monolog di videonya.
Dia santai ngomong sendiri, temannya tertawa-tawa. Itulah sepenggal monolog dari video tikto viral tersebut.
Saya pun tertawa. Di balik tawa saya itu, ada tawa lain yang makin lama makin terdengar bak tawa meringis. Rupanya saya meringisÂ
Aduhai adinda sayang, berapa banyak perempuan independen di luar sana yang baik-baik saja, bahagia, kerja santai yang halal ( di luar ani-ani ya) hingga akhir masa.
Dalam waktu bersamaan, betapa banyak perempuan yang sudah berumah tangga dia tetap mengindependen kan dirinya, baik karena kesadaran sendiri maupun karena dipaksa keadaan. Kesadaran sendiri adalah karena dia ingin tetap berjaga-jaga, pengen punya karir dan keuangan sendiri, tentunya atas izin suami.Â
Ada pula yang melakukan karena kondisi. Suami tidak cukup rezeki atau penghasilan tidak memadai, perlu dibantu istri. Selama mereka berdua saling menjaga, saling support dan bahu-membahu, ini tidak masalah dan malah melegakan bagi saya.
Nah apesnya, ada cukup banyak perempuan yang dipaksa keadaan menjadi tulang punggung rumah tangga. Alasannya suami jatuh sakit. Ya yang inj masih bisa ditolerir sih ini.Â
Banyak juga perempuan terpaksa menjadi tulang punggung keluarga sementara suami di rumah karena sebuah kondisi, sakit misalnya. Jika suami-istri sepakat ini pun tak masalah. Misal istri mencari nafkah, suami mengurus rumah dan anak-anak.
Nah Menjadi berabe jika perempuan dalam hatinya tidak sepakat tapi harus berkerja karena keadaan. Suami pemalas. Suami ada penghasilan tapi sibuk menafkahi perempuan lain sehingga tidak punya lagi sisa untukmu dan rumah tangga kalian.
Hal-hal di atas adalah realita, dan banyak terjadi. Jangan sampai kau cepat-cepat ambil keputusan hanya karena ada yang iming-iming mau "MengUrus" ya.Â