Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamu Maunya "DiUrus" atau Jadi Independen Woman ?

20 Juni 2024   17:45 Diperbarui: 21 Juni 2024   16:19 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah sejak kapan Hints ini ngendon di kepala saya. Hm, kapan ya...? Sepertinya saat saya sibuk berkutat mencoba kemampuan saya sebagagai afiliate di tiktok dan video cewek lagi ngobrol iseng, soal kecapekan kerja dan pengen segera ketemu jodoh supaya ada yang "Urus" itu muncul terus  di timeline saya sebab viral.

Semua orang menggunakan sound tersebut, entah setuju, entah sekadar parodi dan sebagainya.  Oh....

Lalu, muncul pertanyaan, iseng juga, dari kepala saya,

"Memangnya kalau udah nikah, kalian cewe-cewe ini jadi santai, dan betul-betul gak urus apa-apa lagi ? Sesimple itukah, hahaha.

Hey bangun sayang. Menikah itu soal komitmen dan kesepakatan  antara 2 (dua) orang. Komitmen antara perempuan dan laki-laki dalam membina rumah tangga. It's take two tanggo. 


Tidak  berarti begitu sudah menikah yang perempuan bisa santai, ongkang-ongkang aja di rumah.  Sekalipun finansial suamimu cukup mapan dan kamu disuruh di rumah saja. Kamu masih harus mengurus rumah tangga. Mengurus suami, anak-anak. Itu rumit loh. 

Hal yang agak bikin saya ngikik adalah, obrolan itu jadi seperti membandingkan antara Perempuan Independen dan Perempuan yang maunya "Diurus" atau katakanlah Ibu Rumah Tangga

Seolah kalau sudah berumah tangga maka keindependenannya sirna, sebaliknya kalau tidak menikah maka dia akan menjadi perempuan independen selamanya dan bagi dia itu melelahkan.

"Apa itu independen women, ah...."

"Capek, capek..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun