Lain kesempatan Nina bercerita Vagina, soal siklus haid perempuan. Tentu saja dia bercerita dengan gayanya yang acuh tapi santai, betapa merepotkannya haid bagi perempuan.Â
Tanpa tedeng aling-aling dia berkata
"Kau tau saat ini aku sedang haid..."
"Beberapa hari lalu ketika aku sedang haid dan menunduk ke bawah..."
"Astaga, seperti Pembataian di  (film) Saving Private Ryan..." Gerrr orang-orang tertawa lagi.
Panggung lain, dia bercerita tentang gairah. Tentang perasaannya saat bercinta dan lain sebagainya. Pastinya bercerita dari sudut pandang dia sebagai perempuan. Orang-orang tertawa.Â
Sebagian dari yang tertawa itu ada yang mengaguminya. Diantara para pengagumnya itu, yang laki-laki... seperti dugaan Nina, ingin bercinta dengannya. Hal yang dianggap Nina menyebalkan.
Saya gak akan banyak cerita tentang kisah cinta Nina yang juga ditampilkan di film ini. Maaf, bagusnya kamu lihat saja saat menonton film ini.Â
Menurut saya kisah cintanya agak menjengkelkan. Kehidupan cinta yang rumit. Satunya polisi rese yang memaksa Nina untuk selalu ada baginya, sementara dia punya anak istri, laki-laki kurang ajar bah!Â
Satunya lagi, Pemain pendamping Nina di film ini, Â yang digambarkan lebih cool, hanya ... ais saya gak sreg. Loh, loh..., itu hidup Nina, ah emak terbawa suasana.
Kembali ke film ini. Saya bak ditarik magnet yang membuat saya lanjut menonton sampai usai. Nina yang tangguh, cuek, tak perduli. Dan Nina yang setiap selesai closing stand-Upnya lari terburu-buru mencari toilet.