Musa Dagdeviren melakukan riset lapangan mendalam ke 40 desa wilayah Turki selama 18 (delapan belas) bulan.Â
Bukan riset di internet seperti yang dilakukan orang-orang sekarang pada umumnya, tetapi benar-benar turun ke desa-desa menemui para perempuan dan laki-laki tua yang masih mengingat resep otentik makanan lokal di sana.Â
Kini generasi baru tak lagi mengenal makanan lama, apalagi resepnya. Kuliner lama kini nyaris menghilang. Mencari makanan lokal yang biasa dia santap saat masa kecil dapat dikatakan sulit, sebab orang tak lagi mengenal makanan tersebut.Â
Ketika dia bandingkan dengan pengalamannya di Istanbul, ibu kota negara yang mana datangnya banyak bahan serta makanan dari seluruh penjuru Turki. Dari aliran agama meski sebagian sama-sama Muslim, perbedaan suku, mulai dari Kurdi, Armenia, kaum suni, syiah dan lain sebagainya, membuatnya mendapati sebuah pengalaman bahwa makanan adalah soal kebebasan, penyatuan rasa sekaligus kemurnian asal tahu bagaimana cara menyajikannya.Â
Musa menyusuri budaya dan sejarah kuliner di kampungnya dari berbagai penjuru Turki bak seorang antropolog kuliner.Â
Dia menemukan dan menggali lagi banyak makanan lokal di kalangan penduduk lokal sejak zaman dahulu. Bagaimana para pengembala domba di Nizip, Provinsi Gaziantep, wilayah Tenggara Turki dulu memiliki resep praktis menikmati susu domba yang baru diperah hanya dengan menambahkan buah ara. Susu domba yang agak setengah menggumpal, minuman pelengkap makan siang para penggembala. Â
Membuat Buku, Membuka Restoran
Riset mendalam ke desa-desa itu akhirnya membuat Musa menemukan lagi makanan lama dan resep aslinya. Seperti, dia menemukan resep pangsit minyak di kampungnya, resep Oruk atau Kibeh isi daging giling, serta pangsit berminyak (Yagli Kofte) dan lain sebagainya.Â
Begitulah Musa Dagdeviren, seorang chef ternama di Istanbul yang awalnya adalah seorang koki pembuat roti dan pemilik resto Ciya Kebab di Istanbul Turki.Â
Sembari merampungkan bukunya tentang Resep Makanan Lokal Turki (The Turki Cookbook). Dia bersama istrinya, Zeynep, menerapkan semua hal yang dia dapat dari riset di lapangan dengan membuka Resto baru, Ciya Sofrasi, di Istanbul.Â