Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan SMI: Ibu-ibu adalah Penentu Suasana Surga atau Neraka di Rumah Saat WFH, Loh Bapak-bapak di Mana?

7 Juni 2020   18:45 Diperbarui: 7 Juni 2020   19:19 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Dok.Kompal

"Jika ibu-ibu kompas, maka bapak-bapak nakhodanya...."

Itu harapan saya. 

Kalau gak. Ya kasian para perempuan yang menikah dan punya patner (suami) tapi harus pontang-panting mengurus ini itu di rumah tangga sendiri.

Harus memasak, menyiapkan anak dan suasana nyaman saat anak belajar online dengan guru di rumah. 

Harus bersih-bersih rumah, ART sedang istirahat dengan beberapa alasan. 

Harus bikin kopi atau teh, berikut memuat camilan teman teh atau kopi 

Harus tetap prima, wajah harus selalu penuh senyum dan ceria. Tidak boleh cemberut kalau gak nanti suami gak betah di rumah, hehe dan anak-anak gak nyaman belajar di rumah.

Kemana bapak-bapak...? Pastilah ada disamping dan di hati para ibu. Saya yakin, bapak-bapak di jajaran Menteri Keuangan pastilah sudah juga mendapat wejangan khusus tentang bagaimana bapak-bapak harus ikut bertanggung jawab menciptakan suasana keluarga yang positif dan hangat. Ya kan Bu?  

Bukan soal bahwa urusan domestik adalah urusan Ibu-ibu dan bapak-bapak urusan besar mencari nafkah. Konsep rumah tangga dan keluarga mungkin juga bergerak sesuai kebutuhan zaman. 

Bapak-bapak di Kemenkeu semoga sering juga dapat wejangan untuk bersama istri masing-masing menciptakan suasana kondusif, hangat dan positif saat suasana Work From Home masa pandemi Covid-19 ini. Pastilah.

Jika bapak-bapak gak jelas dimana tanggung jawabnya dalam menciptakan suasana kondusif, hangat dan positif di rumah karena kita besar dengan budaya patriakhi yang begitu kuat dan mendudukkan perempuan di urusan domestik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun