Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bingkisan Lebaran di Masa Pandemi Covid-19, Supaya Lebih Bermakna Hakekatkan Sebagai Sedekah Kita

13 Mei 2020   11:03 Diperbarui: 13 Mei 2020   11:14 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : cosmopolitan.indonesia

Untuk itu, memang lebih baik  disampaikan secara online. Misal lewat jasa pengiriman kurir. Ada banyak pilihan jasa transportasi paket. 

Konon menurut hasil analisa ADA Indonesia, sebuah perusahaan bergerak di bidang data dan Artificial Intellegence (AI), terdapat perubahan perilaku konsumen sejak merebaknya pandemi Covid-19. Semenjak pembatasan sosial diumumkan, penggunaan aplikasi belanja  online barang kebutuhan sehari- hari mengalami kenaikan hingga 300% atau naik 3 (tiga) kali lipat. Kenaikan signifikan tersebut sangat mungkin karena orang-orang sudah sadar dan patuh pada arahan untuk mengurangi pergerakan ke luar rumah. 

Menurut data yang dikumpulkan oleh salah satu jasa transportasi online, Gr*b dimana sejak menyebarnya virus Corona, layanan Gr*bExpress mengalami peningkatan pengiriman yang dilakukan oleh social seller sebanyak 40%. Artinya penjualan yang memanfaatkan media sosial  yang disampaikan secara online lewat kurir transportasi online itu mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kalau saudara atau keluarga sendiri, rasanya pilihan paling afdol tetap kita datangi langsung jika masih satu kota, jika masih memungkinkan. Misal masih satu kota dan kota kita belum menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jika sudah PSBB, mungkin bingkisan dikirim lewat jasa kurur. Sisanya silaturahim lewat video call dan lain sebagainya.

Sekadar contoh, ada saudara kami yang ekonominya lumayan lebih. Dia tidak memberikan Bingkisan lebaran atau Parcel ke koleganya (kecuali karyawannya). Tiap tahun jelang memasuki ramadan dia mendatangi saudara-saudara kandungnya ke rumah-rumah. Termasuk rumah paman, bibi, para uwak, nenek sepupu dan kerabat dekat lain dalam rangka mengantarkan bingkisan puasa yang dihakekatkannya sebagai sedekah. Pun memasuki lebaran dia akan kembali mendatangi rumah-rumah saudara dan kerabat dekatnya untuk menyampaikan bingkisan lebarannya sembari bersilaturahim. Tahun ini masih didatangi langsung ketika akan memasuki ramadan. 

Nah sejak keluarnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.7/MENKES/307/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Wilayah Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada tanggal 12 Mei lalu, sepertinya dia akan menyampaikan bingkisan lebarannya lewat kurir. 

MasyaAllah. Semoga rezeki saya berlimpah supaya bisa melakukan hal yang sama. Saya melakukan, tapi masih kecil-kecilan sesuai kemampuan saya.

Begitulah. Pilihan Bingkisan lebaran online itu lebih baik, offline jika memungkinkan. Hal paling penting adalah, bagaimana bingkisan kita itu bermanfaat bagi penerima dan menjadi ladang ibadah kita. 

Oleh sebab itu supaya lebih bermanfaat dan lebih bermakna, penting untuk kita hakekatkan sebagai sedekah kita. Salam Kompasiana. Salam Kompal selalu.

Sumber : 1, 2

Sumber Foto : Dok.Kompal
Sumber Foto : Dok.Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun