Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ketika Umek Berburu Takjil di Pasar Cinde

12 Mei 2019   20:54 Diperbarui: 12 Mei 2019   21:06 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Dok.Pribadi

Entah sejak kapan Takjil diartikan sebagai makanan untuk buka puasa. Sementara kata takjil/ta'jil () artinya adalah "bersegera. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Takjil artinya "Mempercepat berbuka puasa".

Kata Takjil berasal dari hadist Nabi Muhammad SAW yang menyuruh untuk berbuka puasa dengan bersegera ketika telah sampai waktunya. Takjil bermakna sebagai sebuah seruan agar kita tidak menunda berbuka. Ketika adzan maghrib tanda tibanya  saat berbuka, segeralah berbuka.

Sekarang takjil diartikan sebagai makanan (sajian kue, buah, minuman) untuk berbuka puasa. Jika hal ini tidak tepat, saya kira bisa dimaklumi. Intinya, dengan takjil orang bersegera buka puasa. 

Omong-omong soal takjil, maka seusai lembur sejenak di kantor tadi saya mampir ke Pasar Cinde. Ya pasar yang saat ini sedang dibangun baru, renovasi menjadi pasar modern. Pada bagian depan dan samping kiri pasar dibangun los sementara untuk pedagang lama meneruskan aktivitas dagang mereka. 

Barangkali karena suasana renovasi maka he, saya kecele.  Takjil yang dijual saat ini tidak sesemarak tahun lalu. Hanya beberapa kios berjualan takjil. Padahal, dulu pasar Cinde dikenal sebagai sentra kue dan takjil terlengkap di Palembang. Mau kue jenis apa saja ada disana.

7 Kuliner Favorit Berbuka Puasa di Palembang

Demi agenda nulis bareng Kompasiana selama bulan ramadan, saya bela-belain mencari takjil di pasar cinde.  Tahun ini proyek saya adalah memasak untukbuka dan sahur selama bulan ramadan. Otomatis, sayur dan lauk yang saya utamakan. 

Kue-kue saya beli sekadarnya. Kebetulan ada penjual kue langganan datang ek kantor, biasanya kami ibu-ibu beli dengan Cek wani (nama pedagang kue takjil kelililing). Faktanya, kue-kue nyaris tidak disentuh oleh suami dan anak. Mereka konsetrasi menyantap pempek. Kalau es, keluarga kami memang memilih tes manis hangat ketimbang es.

Sejujurnya menurut saya, Jika Takjil yang salah kaprah dimaksud adalah kue-kue, buah dan minuman untuk buka puasa, maka takjil kue tidak begitu favorit di Palembang. Khusunya yang masih Plembang nian. Orang menyediakan takjil berupa kue sekadar lapar mata (bahasa Palembangnya Hawak mato), jadi penghias meja saja. 

Ketika saat berbuka puasa, kue-kue cuma diambil satu, setelahnya orang Palembang akan konsentrasi menyantap pempek, tekwan dan penganan khas Palembang lainnya. 

Jika takjil dikelompokkan 2 macam yaitu takjil manis dan takjil gurih, maka takjil manis yang paling populer dan paling favorit adalah srikaya. takjil gurihnya pempek dan aneka turunannya, gandus dan lain sebagainya. 

Cara Mudah Membuat Srikaya Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun